Kini Ariani sudah berada di rumah, "nak Adrian makan siang sama sama dulu yaa" ucap mama Ariani, "iya Tante" sahut Adrian.
"aku tinggal kekamar dulu yaa mau mandi, gerah nee di rumah sakit nggak kena air" ucap Ariani ke Adrian yang dibalas oleh anggukan dan senyum oleh Adrian. Ariani pun masuk kedalam kamar nya.
Sepeninggal Ariani, Adrian melihat handphone nya, benar baru saja Adrian mengaktifkan nya , handphone langsung berdering.
"om, saya angkat telpon dulu, yaa" ucap Adrian ke papa Ariani, "ohh, iya" sahut papa nya, Adrian pun menerima telepon di teras depan rumah Ariani.
"jangan menelpon ku, aku tak punya urusan dengan mu" Ucap Adrian dengan nada Emosi namun dia menekan suaranya agar tak terdengar orang lain, dia menerima telpon itu secara gelisah.
Saat Adrian menerima telpon dan tengah berbicara lewat telpon nya di teras , tanpa terasa Ariani sudah selesai mandi, "lohh, Adrian mana paa" tanya Ariani yang melihat papa nya sendiri di ruang keluarga, "tadi terima telpon tapi kok lama yaa" sahut papa nya, "ya udah Ariani , lihat dulu yaa paa kedepan" sahut Ariani.
"dengar aku awalnya meanggap mu adik, tapi ternyata kamu terlalu licik, aku akan cari bukti bagaiamana pun caranya, aku dan mama sangat kecewa pada mu" ucap Adrian dan mematikan telpon nya dengan sangat geram dan marah ntah dia sedang berteleponan dengan siapa.
Saat dia akan mematikan handphone nya bersmaan dengan munculnya Ariani dari dalam rumah. "kamu habis telpon siapa?" tanya Ariani yang sedikit mendengar suara Adrian tadi namun dia tak mendengar dan tak mengetahui Adrian berbicara apa dan dengan siapa. Sontak Adrian kaget dengan kedatangan Ariani , dia pun memutar badannya menghadap Ariani , wajah nya gugup dan ekspresi nya seperti menyembunyikan sesuatu. "ka,, kamu, sejak kapan berdiri disitu?" tanya Adrian dengan sedikit menutupi kegelisahan nya, Dia khawatir Ariani mendengar ucapannya. "baru, aja, kenapa , apa ada masalah?" tanya Ariani yang melihat ekspresi Adrian. "ohhh,itu, biasa ada proyek yang hampir lepas, tapi udah kok, udah clear" sahut Adrian berbohong. "ohhh, iyaa Uda masuk yoo makan siang dulu" sahut Ariani gembira, seraya menarik lengan Adrian untuk merangkul nya masuk karena memang dia tak mengetahui percakapan Adrian dan mempercayai ucapan Adrian. Adrian yang mengikuti Ariani merasa lega bercampur rasa bersalah karena menang ada yang dia tutupi.
Kini Adrian, Ariani, mama, dan papa Ariani sedang makan siang bersama. "iam kerja yaa ma" ucap Ariani disela sela makan mereka. ",iyaa" sahut mama nya. "jadi kalian rencana menikah nya kapan?" tanya papa Ariani to the point, Ariani dan Adrian saling menatap, dengan tenang Adrian menjawab, "segera om," sahut Adrian jelas , yang di respon dengan anggukan oleh papa Ariani dan senyum dari Ariani dan mama nya. Setelah menjawab pertanyaan papa Ariani, Adrian menatap sendu ke arah Ariani yang dengan lahap nya memakan makanannya dan dengan senyum bahagia nya mendengar jawaban Adrian. Sedang kan tatapan Adrian, seolah dia menyembunyikan sesuatu dan takut kehilangan Ariani.