Chapter 146 - Boleh Pulang

"eheemmmmm" suara deheman yang dibuat sengaja itu dilakukan oleh Iam, adik Ariani yang masuk dan melihat adegan mesra kakak nya dan sang kekasih. "sudah lepas kangennya?" sahut Iam, "kau darin mana?" tanya Ariani. "aku pengertian jadi aku tinggal kan kalian" sahut Iam, "tapi ini rumah sakit, jangan beradegan berlebihan" sahut Iam dengan nada kesal. "kau anak kecil ikut campur aja" sahut Ariani "aku cuman beda 2 tahun dengan mu, jadi aku sudah sangat dewasa sekarang" sahut Iam, "ohhh, jadi maksud mu aku sudah tua?" sembur Ariani, "yaa, setidak nya seharusnya kalian sudah harus menikah kan?" jawab Iam ringan. dan membuat Ariani harus bungkam, dia tak tahu harus menjawab apa ucapan adik nya itu.

"heheh, kau jangan khawatir, kami sudah memikirkan nya, dan semoga dalam waktu dekat bisa segera terlaksana" ucap Adrian bijak, "waahh,, aamiinnnn" sahut Iam senang, tak menyangka Adrian akan berkata begitu, dan Ariani yang mendengar ucapan Adrian sontak wajah pucat nya sedikit merona karena senang dan tersipu.

~~~~~`~~~~~

Hari ini Ariani sudah boleh pulang kerumah Adrian dan kedua orang tuanya menjemput nya.

"Adrian hati hati ya nyetir nya, kami duluan" ucap Papa Adrian. "siaap om, saya jamin Ariani sampai dengan selamat" sahut Adrian.

Orang Tua Ariani duluan pulang. Ariani bersama Adrian menggunakan mobil Adrian.

"Jadi urusan di Hongkong Uda selesai kan?" tanya Ariani membuka obrolan saat di dalam mobil. "sudah sayang" sahut Adrian. "masih marah?" lanjut Adrian "nggak" sahut Ariani pendek. Adrian menatap ke arah Ariani dengan wajah bersalah. Suasana hening hingga handphone Adrian berdering, Adrian terlihat gugup ketika melihat siapa yang menelpon, dan dia langsung menolak panggilan itu. Namum ternyata Handphone nya berdering lagi. Adrian masih mengabaikan nya. Ternyata handphone Adrian terus berdering, dia pun menekan tombol power dan menonaktifkan handphone nya."kok nggak di jawab telponnya?" tanya Ariani akhirnya, "ohh, itu biasa dari kantor" sahut Adrian, "aku tanya kenapa nggak diangkat bukan dari siapa?" tanya Ariani bingung, nggak biasa nya Adrian nggak jawab telpon, "aku lagi sama kamu sayang, aku nggak mau diganggu" jawab Adrian. "tapi nelpon nya berkali kali, takut nya penting" sahut Ariani, "nggak kok, paling masalah tanda tangan, udah nggak apa apa" jawab Adrian berusaha menutupi kegugupannya. Ariani hanya meangguk, namun sebenarnya tak puas dengan Jawaban Adrian, tapi tidak alasan lain untuk meragukan nya.

Adrian meraih tangan Ariani dengan satu tangannya dan yang satu tetap di stir mobilnya.

"aku nggak mau di ganggu," ucap Adrian "i want full quality time with you honey" lanjut nya dengan nada menggoda Ariani. Mau tidak mau Ariani pun tersenyum dan menghilangkan keraguannya.