Chereads / Asa dalam kesulitan (Antara Hati dan Logika) / Chapter 122 - Tak semudah itu

Chapter 122 - Tak semudah itu

"oiaa maa, mulai besok Ariani bakalan pindah kantor" ucap Ariani yang sedang membantu mama nya mencuci piring setelah makan malam, "hahhh, kamu mau keluar kota lagi rii?" sahut mama nya cepat. "nggak, kali ini papa nggak ijinin" sahut papa nya tiba2 yang masuk ke dalam dapur. Ariani pun tertawa melihat reaksi orang tua nya yang berlebihan. "hahahaha, Mama sama papa.kompak banget sihhh" ucap nya yang masih tertawa, "Ariani, seriuss" sahut mama nya. "iya, iyaa, lagian , mama sama papa juga, belum selesai Ariani ngomong juga udah dipotong." ucap nya, "jadi mulai.besok itu Ariani bakalan jadi pengacara Hotel Victoria Global, hotel terbesar di kota ini,,,, gitu ma, paa" jelas Ariani ke orang tua nya. orang tua nya menampilkan ekspresi lega dan senang.

~~~~~~_~~~~~~

Ariani sengaja berangkat lebih pagi untuk membereskan barang barang nya terlebih dahulu di Firma Hukum nya agar tak terlambat ke Hotel tempat kerja nya yang baru, biar bagaimanapun dia harus profesional dan menciptakan kesan yang baik terhadap seluruh karyawan di hotel itu.

Kini jam menunjukkan pukul 07.45 , Ketika Ariani berada di ruangan nya. 'huffftt , dia menarik nafas panjang dan duduk di kursi nya. Dia melihat ke seberang ruangan nya yakni ruangan Adrian, tentu dia berani karena Adrian belum datang. Dia mengingat kata-kata Adrian 'untuk mengurung seseorang' Ariani tersenyum dan memperhatikan ruangan yang dia tempati saat ini. "dia, benar benar membuat ruangan seperti ini" gumam Ariani. 'huuuffttttt', dia kembali menarik nafas panjang "ini nggak akan mudah , hati ku sudah terlalu membeku" , lanjut nya lagi. Ariani pun bangkit dan mulai menyusun barang barang nya di meja kerja nya.

Ariani yang sibuk merapikan meja kerjanya berhenti melakukan aktivitas nya ketika menyadari Adrian membuka pintu yang menuju ke ruangan Ariani. "Selamat pagi Ariani Saputri" ucap nya begitu masuk, "selamat pagi Tuan Adrian" balas nya sopan, "dan maaf, saya biasa di panggil Ariani Yusuf oleh klien klien saya Tuan" lanjutnya. "tidakk untuk saya" jawab Adrian singkat dan jelas. "baik lah, terserah anda saja" balas Ariani, Dia malas berdebat pagi pagi dengan Adrian dan bagaiamana pun Adriana adalah klien dan bisa di katakan atasannya saat ini. "Apa kau sudah sarapan?" tanya Adrian, "iya sudah" sahut Ariani. "baik lah, temani saya sarapan" , dengan langkah berat mau tidak mau Ariani harus mengikuti keinginan Adrian.

Begitu tiba di restaurant Hotel , Ariani hanya meminta hot choclate, karena memang dia sedang sarapan.

"apa Tuan Ferdinand, sudah kembali ke Surabaya?" tanya Ariani, "hmmmm" sahut Adrian yang sedang menikmati sarapannya. "lalu kau , kapan akan kembali ke Surabaya?" tanya nya lagi, Adrian yang mendengar pertanyaan Ariani, Sontak menghentikan makannya, "kau mengusir ku" jawab nya dengan ekspresi datar, "tidak, aku hanya bertanya" sahut Ariani,, "hari ini jangan harap bisa bebas dari ku" , balas Adrian dengan nada mengancam. Namun mengancam dalam makna yang lain. Dia akan membuat Ariani seharian mengikuti semua jadwalnya , layak nya sekretaris, itu.lah tekad Adrian. Dia kesal karena Ariani selalu menjaga jarak darinya.