Jam sudah menunjukan pukul 08.30 Pagi ketika mereka selesai sarapan. "bersiap lah ikut aku Rapat, hari ini hari pertama mu dan kau akan ku perkenalkan ke seluruh Meneger dan staff serta seluruh karyawan." ucap Adrian ketika mereka tiba di ruangan. "iyaa baik" jawah Ariani.
~~~~~~~~~~~~~~~
Adrian dan Ariani pun kini berada di ball room hotel, dimana telah berkumpul Direktur, manager bagian ,dan beberapa staff hampir seluruh nya. Adrian yang sengaja meminta ini untuk memperkenalkan Ariani. Melihat situasi yang sepertinya berlebihan Ariani merass canggung dan tidak enak, dia Hanya pengacara jadi seharusnya perkenalkan nya pun harus nya di ruang meeting saja dengan cukup direktur dan manager manger bagian saja , kenapa harus di ball room dan hampir seluruh karyawan hadir. "Tuan Adrian, kenapa perkenalan saya harus ke seluruh karyawan seperti ini, apa ini tidak berlebihan?" ucap Ariani akhirnya, dia memang yang tak akan menutupi atau memendam hal apapun yang menurut nya salah atau tidak sesuai. "saya atasan kamu , jadi jangan banyak protes" ucapan Adrian tak bisa membuat Ariani berkutik.
Setelah berbasa-basi sebentar dan saling menyapa dengan beberapa Direktur dan manager manager bagian hotel, Adrian pun mengambil alih mickrofone dan mulai berbicara. "Baik, selamat pagi semua" ucap Adrian dengan kharisma nya yang kuat, seluruh Staff hotel memang dibuat terpesona oleh Kharisma yang di miliki Adrian, dan seluruh karyawan wanita di hotel itu memang sangat memuja nya.
"hari ini saya akan memperkenalkan Pengacara Hotel Victoria Global secara resmi, Nona Ariani Yusuf Saputri" ucap nya dan Ariani pun naik ke atas panggung dengan anggun dan menampilkan Senyum terbaik nya. begitu Ariani naik dan tepat berada di sampingnya Adrian , Adrian melanjutkan ucapannya. "dan seperti kalian ketahui, bahwa saya akan bolak balik Surabaya jadi, aja akan sangat sulit untuk berada disini, jadi selama saya tidak ada keputusan apapun mengenai hotel, harus di bicarakan dengan Nona Ariani, dan beliau yang akan menyampaikan ke saya, dan satu lagi setiap ucapan ,perintah , dan Keputusan Nona Ariani adalah sama dengan saya" lanjut Adrian, dan ucapannya membuat Ariani keget, namun dia tak bisa berbuat apapun saat ini karena dia sedang berdiri didepan seluruh karyawan. Ariani hanya bisa menatap Adrian kesal dan ekspresi menuntut penjelasan Adrian apa maksud ucapannya. Setelah selesai berbicara, Adrian turun dan diikuti oleh Ariani, seluruh yang hadir pun menyalami Adrian dan Ariani bergantian.
~~~~~~~~_~~~~~~~~
"Tuan Adrian, bisa jelaskan , apa kau maksud nya ucapan, perintah, keputusan saya juga sama dengan anda?" tuntut Ariani begitu ke dua nya tiba didalam ruangan Adrian. "di jelaskan bagaimana, semua sudah jelas, itu artinya tidak ada yang boleh membantah kamu, dan kamu status nya di sini sama dengan saya, jelaskan" ucap Adrian santai. "Tuan Adrian, ini nggak lucu yaa, saya hanya pengacara dan hanya mengurus hal hal tertentu, saya tidak bisa di sama kan dengan anda," ucap Ariani dengan nada yang mulai tinggi, "dann, anda sadar tidak, ucapan anda akan membuat seluruh karyawan salah paham mereka akan berpikir bahwa diantara kita ada sesuatu" lanjut Ariani lagi.
Adrian yang tadi nya pura pura sibuk dengan memegang dokumen berdiri membelakangi Ariani , mendengar ucapan Ariani dia mengehentikan aktivitas nya, dan berbalik menghadapn Ariani. Adrian berjalan mendekati ariani dengan tatapan dingin dan ekspresi tak terbaca, Ariani bingung kenapa sikap Adriana menjadi begini , Ariani menjadi salah tingkah dia mundur ketika Adrian berjalan maju mendekati nya, sampai akhir nya Ariani berhenti karena ada sofa di belakangnya. Adrian berada tepat didepan nya. Adrian melihat' ekspresi ketakutan di wajah Ariani, dan dia memanfaatkan situs ini untuk semakin menggoda Ariani. Adrian semakin mendekati Ariani sampai akhirnya Ariani benar benar tak bisa bergerak karena dia sudah berdiri tepat di belakang sofa jika dia bergerak lagi dia bisa terjatuh ke sofa di belakangnya. Adrian menumpuk kedua tangan nya ke belakang sofa karena posisi sandaran sofa dan yang rendah Adrian sedikit membungkuk dan wajah nya maju kedepan nya. Ariani secara spontan semakin memundur kan badan nya hanya wajah nya yang bisa bergerak sedangkan tubuh nya tak bisa , tak ada jarak di antara dia dan Adrian, dan dia pun tak bisa berkutik karena, Adrian seolah sudah mengunci nya. "a,, aaa, anda,,,," "hmmppp" belum sempat Ariani melanjutkan ucapan nya Adrian sudah mengunci mulut Ariani dengan bibirnya. "Ariani berusaha melepas ciuman Adrian, namun Adrian malah semakin menciumnya lebih dalam dia memutar badan Ariani dan kini Adrian yang bertumpu di sofa sedangkan Ariani berada di pelukan Adrian , Ariani tak bisa berbuat apapun setelah beberapa menit, Adrian merasa akann kehabisan napas dia pun melepaskan ciuman nya, dengan nafas yang terengah-engah begitu pun Ariani, Adrian tak melepaskan pelukannya dia hanya melepaskan ciumannya. "Adrian kau gila, " ucap Ariani kesal , dan wajah nya yang merah. Adrian malah tersenyum puas, "kau dari pagi sudah membuat ku kesal, dan kau berbicara hubungan dengan kita, jadi sekarang apa menurutmu hubungan kita hanya sebatas pekerjaan?" ucap Adrian dan semakin menarik tubuh Ariani kedekapannya. Ariani benar benar tidak menyangka bahwa Adrian akan senekat ini. "kau benar, benar, gilaa Adrian, bagaiamana bisa kau seperti ini, aku bahkan,,,,," lagi lagi Ariani belum menyelesaikan ucapannya sudah di hentikan oleh Adrian. "kau masih membekukan hatimu, kau masih tak menerima hubungan kita, kau masih meragukan cinta ku selama 9 tahun ini, dan kau masih ingin menipu diri mu sendiri ,, mauuuu sampai kapan Ariani Saputri kau terus seperti ini" ucap Adrian akhir nya. dengan emosi dan melepas pelukannya. "Adrian hentikan , ini di kantor dan cukup, ini masalah pribadi, jangan dilanjutkan." ucap Ariani, dan dia juga meninggal kan Adrian menuju ke ruangannya.