Setelah memastikan pihak HRD sudah keluar daru ruangan Adrian,, Ferdinand pun akhirnya tertawa. "Kau memang gila Adrian" ucap nya dan tak bisa menahan tawanya. "tapi akting mu bagus tadi" ucap Adrian. "itu semua karena mu, dan aku yakin Ariani akan kembali dengan wajah nya yang sangat kesaall" ucap Ferdinand, "dia pantas menerima nya, selama ini dia bersama ku tapi dia menyembunyikan siapa dirinya membuat ku gila harus memilih dia atau Ariani Saputri yang ternyata mereka orang yang sama membuat aku meragukan hati ku, kali ini apa pun yang terjadi aku tak akan melepaskan nya lagi" sahut Adrian. "jadi sekarang apa yang akan kau lakukan?" tanya Ferdinand, "mengikuti permainan nya, aku akan melihat sekuat apa hati nya menyembunyikan perasaannya terhadap ku" ucap Adrian, "kau tidak tahu yaa kalau dia di juluki Wanita berhati es, maka akan sangat sulit bagi mu Adrian" tantang Ferdinad,, "aku yang telah membuat hatinya seperti itu, maka aku yang akan mencarikan nya," ucap Adrian. "hmmm , baiklah, mari kita lihat perang cinta kalian berdua akan seperti apa" sahut Ferdinand. "sekarang bantu aku, telpon kan sahabat Ariani yang bernama Anin, aku ingin bertemu dengan nya, dan kau ikut dengan ku" ucap Adrian, "baiklah" sahut Ferdinand.
-------------_----------
"hai nona Anin" sapa Ferdinand ketika melihat Citra tiba dan berdiri di depan nya dan Adrian. "mari silahkan duduk" lanjut Ferdinand. "iya terima kasih" Citra terkejut karena dia pikir Ferdinand hanya sendiri namun ternyata bersama Adrian. "silahkan pesan makan dan minuman dulu" ucap Ferdinand, "hmmm, tidak usah saya baru selesai makan siang, saya pesan orange jus saja" ucap Citra, "okee", sahut Ferdinand dan memanggil waiters untuk memesan kan minuman Citra. "hmmm, maaf ada hal penting apa yang ingin anda bicarakan tuan Ferdinand?" tanya Citra pelan "Ferdinand saja" ucap Ferdinand "hhmm , iyaa , ada apa ya anda ingin bertemu saya ?" tanya Citra lagi dan melirik sekilas ke arah Adrian dengan ekspresi bingung. "Citra Anindia" ucap Adrian dingin, dan membuat Citra kaget, seketika matanya melebar jantungnya terasa berhenti, 'apa apa, dia manggil nama Citra Anindia,' itukan nama Citra apa, apa Adrian sudah tahu' Citra hanya diam dan bergelut dengan pikiran nya sendiri. "Maaf sebelumnya Nona Anin" ucap Ferdinand memecah keheningan dan ketegangan citra "Kami, maksud saya Adrian sudah mengetahui bahwa Ariani yang selama ini bersama kami adalah Ariani yang dia cari" jelas Ferdinand. "ehemmm, okee, teeruss?" jawab Citra yang sudah paham maksud Ferdinand atau tepat nya mereka memanggil nya kemari. "pertama apa Nona Ariani tahu bahwa Adrian adalah Adrian masa SMA nya?" tanya Ferdinand sopan Citra menarik nafas panjang dan akhirnya mulai berbicara. "awalnya dia sama sekali tidak pernah tahu bahwa kamu adalah pemilik A.S Global Company, dan saat pertama kali bertemu dengan mu di Kejadian tabrakan itu dia langsung mengenali mu Adrian" Jelas Citra,, "Lalu mengapa Ariani menutupi semua ini Citra?" ucap Adrian yang akhirnya membuka mulut nya. mendengar pertanyaan Adrian Citra tersenyum sinis "heeehh,, menutupi" ucapnya "itu sesuatu yang konyol" lanjut Citra, "lalu apa maksud semua ini cit , dia mengenali ku tapi dia menghindari ku?" tanya Adrian,, "kamu hanya memikirkan diri mu sendiri Adrian, apa kamu pernah berpikir tentang perasaan Ariani, selama 8 tahun hati nya menjadi dingin, karena mu, dan saat bertemu dengan nya, kau bahkan tak mengenali nya, okeee kamu mulai menyukai Ariani yang sekarang dan Ariani membuka hatinya , tapi apa yang dia dapat,,, kekecewaan Adrian ,, kekecewaan, dia harus terus melihat mu bergandengan dengan wanita lain, daan makan malam bersama seseorang yang dia cintai dan melihat nya begitu mesra bahkan membicarakan pernikahan, lalu, kau mendatangi nya mengatakan kau mencintai nya, namun saat dia mempertanyakan seperti apa dia di hatimu , kau malah bungkam,,,, menurut mu seperti apa Ariani saat itu Adrian?!" jelass citra dengan sedikit emosi dan matanya memerah menahan air matanya. Mendengar ucapan Citra Adrian merasa dirinyaa sangat bodoh, dan brengs*k selama ini, kenapa dia bisa melakukan hal seperti ini kepada orang yang dia cintai ,, "aku sama sekali tidak pernah ingin membuat nya merasa seperti itu cit, sungguh," ucap Adrian yang penuh penyesalan. "jika tidak ada lagi aku harus kembali bekerja",ucap Citra dan berdiri meninggalkan Adrian dan Ferdinand, namun baru selangkah Citra kembali memutar badannya dan melihat ke arah Adrian yang masih tertunduk dan dengan ekspresi menyesal, "Jika kau merasa menyesal , berjuanglah untuk mendapatkan nya, tapiii satu hal yang perlu kamu ketahui, bahwa Ariani yang Sekarang hatinya bukan lagi membeku melainkan dia telah mengubur hatinya, jadi bisa kah kamu menggali sesuatu yang telah terkubur!" ucap Citra seolah memberi tahu Adrian bahwa dia masih punya kesempatan namun semua itu tergantung usaha dan diri nya sekarang. tanpa mendengar respon Adrian Citra pun meninggalkan tempat itu.