Chereads / Asa dalam kesulitan (Antara Hati dan Logika) / Chapter 87 - Waktunya Menikah

Chapter 87 - Waktunya Menikah

"maaaa, Ariani keluar bentar yaa, mau ketemu sama sahabat2 Ariani" pamit Ariani ke mama nya. "iyaa hati hati nyetir nya " sahut mama nya.

Tak lama Ariani pun memasuki sebuah kafe. Dia berjalan menuju sebuah meja yang sudah terisi oleh 4 orang sahabat sahabat nya, Cia, Rifah, Lina, dan Kia. .

"assalamualaikum" ucap Ariani

"ariiiiiianiiiiiiiii,,,, kangeennn nya" serbu ke-4 sahabatnya.

"hehehe, iyaa sama" ucap Ariani yang dipeluk ke-4 sahabatnya.

"kamu tambah cantikk deh rii" ucap Cia yang telah melepaskan pelukannya. "heheh iyaa donk, harus ntar kalau nggak cantik nggak ada yang mau lagi" ucap nya bercanda. ke-5 sahabat itu pun saling bercerita panjang lebar dan tertawa ria. Sahabat sahabat Ariani mengetahui tentang Ariani dan Adrian, Citra sudah memberitahu kan mereka semua sehingga nggak ada yang berani membuka pembicaraan tentang Adrian. "Kalian dari tadi bahas pekerjaan ku, ruangan ku, ada yang spesial dan blaa blaaaa, tanya aja kalau mau nanya?" ucap Ariani yang sudah membaca pikiran sahabat2 nya. "tanya aja , hati ku sudah terkubur jadi nggak apa2?" sahut Ariani santai, "auuuuuu" pekiknya yaa Kia memukul pundak nya "sakitt kii" ucap nya . "yaa kamu gilaa , mna ada orang bisa ngubur hati" ucap Kia "hehehhe, itu kenyataan" jawab Ariani. "ariani,, Ariani,, kamu itu benar benar yaa, urusan pekerjaan dan karir emang nggak akan ada yang bisa ngalahin" ucap rifah, dan membuat Ariani menampilkan wajah sombong nya "tapi , urusan hati,,,,, selalu aja hasil nya nihil, kamu kelewat kejam sama hati kamu" lanjut nya dan membuat Ariani memanyun kan wajah nya sedikit kesal. "yahh, kalian ini ,hati ku masih bagus kok, tenang aja, bukti nya aku masih hidup" ucap nya "kamu ini malah bercanda lagi" ucap Lina dan Ariani hanya tertawa. "sudah lah, dia aja nggak ngenalin aku, apa nya cinta kalau begitu, nyarii 8 tahun kok nggak ketemu, shiitt lahh" ucap Ariani acuh. "yahhh, kamu juga salah, kamu sadar nggak sih, 8 tahun itu bukan waktu yang sebentar, dan kamu memang mengalami perubahan fisik yang drastis rii, dan kamu menggunakan nama tengah kamu, jadii yaa kamu juga salah" ucap Cia yang sengaja agar Ariani bisa sadar dari keegoisan nya. "daaannnn satu lagi, Adrian nyari kamu 8 tahun dan selama itu nggak berhubungan dengan wanita mana pun, dan dia kembali jatuh cinta sama se orang 'Ariani', walau dia nggak tau bahwa kamu Ariani yang dia cari." tambah Rifah ,, "hahahah, terus sekarang dia mau nikah gitu, itu nama nya cinta?" ucap Ariani yang masih tidak mau terima dirinya di salah kan "sekarang kamu tau nggak alasannya dia mau merried, kamu dengar nggak penjelasan nya?" sahut Lina "nggak, dan aku nggak mau peduli" ucap Ariani masa bodo'. "astagaa anak ini" ucap Kia yang kualahan menghadapi sikap Ariani. "Emangnya kamu nggak pengen nikah kaya kami rii" tanya Cia, "hmmm,, ya pengen lah" jawab nya "nahhh, terus kenapa kamu kaya gini" ucap Rifah "hadehhh , masalah nikah mahh masalah jodoh, Uda ada jalannya" ucap Ariani acuh. "Hmm, percuma ngomong sama Riani, pengacara dilawan nggak bakal menang" sahut Lina, dan disambut tawa oleh Ariani dan sahabat2 nya.

------------_-----------

"rii besoki ulang tahun kamu nak, dan usia mu memasuki 26 tahun, apa kamu belum kepikiran buat nikah" tanya papa Ariani , saat ini Ariani, papa, mama, dan ke-3 adiknya sedang berkumpul di ruang keluarga setelah makan malam. "hmmm, papa tanyain nikah, pacar aj kakak nggak punya, , teman teman aku pada bilang paa kakak kamu cantikk banget am, tapi sayang jutek, jadii gimana mau punya pacar" sahut Iam adik Ariani yang hanya terpaut 2 tahun darinya. "sok tahu" ucapan Riani smbil memukul punggung adiknya "auuu" pekiknya "tuuhhh kan ma, paa, galak gitu gimna mau ada cowok yang deketin" tambah nya. "weekkk biarin" ucap Ariani smbil mengolok-olok adiknya. "mama sama papa serius rii, kamu sudah waktunya nikah nak?" sahut mama nya. "maa,, paaa, kalau Uda ada jodoh nya juga pasti bakalan nikah kok, sekarang Ariani masih pengen sendirian dan fokus ke karir Riani dulu" jawab Ariani. "Karir kamu sudah cukup rii, apa lagi yang kamu mau kejar nakkk" sahut papa nya. "Papa sendiri kan yang bilang keputusan Ariani akan menentukan masa depan Ariani dan itu hanya Ariani sendiri yang bisa menentukan nya, jadi ini lah keputusan Ariani paa,",,, ucap nya yang mulai sedikit kesal, "dan Ariani belum menemukan pria yang bisa menuntut hati Ariani" melanjutkan ucapannya dengan nada pelan. suasana hening dan papa Ariani hanya bisa memeluk anak nya itu,, "maaf yaa paa, maa, belum bisa nurutin keinginan mama sama papa kali ini" ucap nya lagi "iyaaa sayang nggak apa2 , mama sama papa hanya ingetin kamu,," ucap mama nya tulus dan disambut anggukan oleh papa nya. "kak, dari pada nurutin mama sama papa yang nyuruh nikah, mending nurutin aku,, beliin motor baru" ucap adik Ariani yang bungsu saat ini duduk di bangku SMA, "enak aja" ucap Ariani dan disambut tawa oleh semua keluarga Ariani.