Chapter 78 - The Sender

"Sejak kapan kau di Surabaya?" tanya Zaldi

"baru 7 bulan" jawab Ariani

"kau sendiri tinggal di kota sebesar ini?" tanya Zaldi lagi

"aku bukan anak SMA lagi dan ya ada sahabatbku Citra yang memang tinggal disini sejak lulus SMA" jawab Ariani.

"jadi kau tinggal dimana?" Tanya Zaldi lagi

"aku tinggal di perumahan XXX , itu fasilitas dari perusahaan" jawab Ariani. "Kau ini , sekarang aku yang tanya,,,, bagaiamana bisa kamu anak pengusaha, setahu ku kau dulu anak pejabat di kota ku?" tanya Ariani. Zaldi pun tertawa mendengar pertanyaan Ariani, "itu karena kau hanya tau pekerjaan mama ku bukan Papa ku,?" jawab Zaldi "yaa kau tidak memberi tahu ku" sahut Ariani "yaa karena kamu tidak pernah bertanya" sahut Zaldi. "lupakan , itu cinta monyet kita" sahut Ariani "tapi bagi ku tidak seperti itu" sahut Zaldi. "eheemm, baiklah, katakan bagaimana bisa kau tahu aku di Surabaya?" ucap Ariani mengalihkan. "Aku melihat mu di Bali dua bulan yang lalu, dan mencari tahu tentang mu". jawab Zaldi "lalu apa kau sudah tahu aku bekerja di A.S Global?" tanya Ariani , "tentu, tapi anehnya, saat aku kesana untuk mengirimkan bunga dan sarapan tidak ada yang mengenal nama mu , untung kau saat itu baru tiba dan akan masuk jadi aku meminta pelayan itu mengantarnya kepada mu dan dia menyebutkan nama mu adalah "Ariani Yusuf". Jelas Zaldi. "Jadiii kau yang mengirim bunga dan makanan itu?" serbu Ariani, Zaldi pun tertawa seraya berkata "hehehe iyaa" , "kau ini,, aku pikir orang gila yang mengirim tanpa identitas, ternyata pengirim nya diri mu" ucap Ariani. Mereka pun ngobrol panjang lebar seperti seornag sahabat lama.

" Jadi kau benar benar tidak tahu kalau kau akan bekerja di perusahaan Adrian sebelumnya" tanya Zaldi ketika mendengar cerita Ariani bagaiamana bisa dia sampai menjadi pengacara di perusahaan terbesar se Indonesia ini. "Dan Adrian tidak mengenali mu ?" lanjut Zaldi, "hmmm" sahut Ariani santai seraya meminum jus Cappucino favoritnya. "iyaa sihh, aku saja yang melihat mu di bali hampir tidak mengenali mu, tapi setelah mencari informasi yaa ternyata aku tidak salah lihat di tambah kau mengganti nama mu" lanjut Zaldi "Aku tidak mengganti nama ku, aku menggunakan nama tengah ku 'Ariani Yusuf Saputri'." bantah Ariani.

-----------_---------

"Apa ,,,, Claudia hamill?, Adrian apa kau,,,,?" ucap Ferdinand setengah berteriak mendengar cerita Adrian. Adrian meminta sahabat nya itu untuk keruangan nya begitu kembali ke kantor. "tentu saja itu bukan aku, kau kenal siapa aku." bantah Adrian. "Lalu,,,,?" sahut Ferdinand "dia melakukan itu ketika menyusul ku ke Bali dua bulan lalu saat kita kegiatan pelatihan, dia melakukan nya karena aku menolak nya, kau tahu itu kan" ucap Adrian merasa bersalah. "lalu sekarang apa yang akan kau lakukan?" tanya Ferdinand. "aku akan mencari siapa baji***n itu secara diam2 agar tak merusak reputasi keluarganya. dan aku akan ke Hongkong malam ini untuk melihatnya" jelas Adrian.

"Apa kau memberi tahu Ariani tentang ini" tanya Ferdinand .

"tadinya iyaa, tapi ku rasa sekarang tak perlu" ucap Adrian dengan kalimat yang ambigu dan terdengar parau, Dia mengingat kejadian di kafe dia bermaksud menemui Ariani untuk mengungkapkan perasaannya dan memberitahukan alasan nya ke Hongkong, namun hal itu dia batalkan karena melihat Ariani dipeluk oleh seorang Pria.

Melihat ekspresi Adrian dia seolah paham perasaan sahabat nya itu.

"baik lah telpon aku jika kau butuh bantuan" ucap Ferdinand menepuk pundak Adrian.