Karina hanya bisa geleng-geleng kepala melihat sikap Ariani, "Dia wanita yang smart logika nya sangat kuat, dan hatinya terlalu dingin" ucap Karina ketika melihat Ariani pergi meninggalkan ruangan nya.
"Ariani kemana" tanya Tasya yang sudah berada di depan pintu ruangan Ariani tepat bersama keluarnya Karina, "dia bertemu dengan Group Alfian" jawab Karina sambil berjalan ke mejanya dan diikuti oleh Nina dan Tasya. "Kalian kembali lah bekerja" lanjut Karina. Disaat Nina dan Tasya akan melangkah menuju meja kerjanya mereka melihat Adrian dari ujung ruangan berjalan menuju ke ruangan Ariani, "Karina Tuan Adrian kemari" ucap Nina, "matii lah aku, nona Ariani kan keluar" ucap Karina pasrah.
Adrian terus berjalan melewati Nina dan Tasya, saat akan masuk Karina segera membuka mulutnya "maaf Pak Adrian, tapi nona Ariani saat ini tidak di ruangan nya." ucap Karina dengan hati hati. seketika Adrian menoleh dan melihat ke arah Karina dengan tatapan yang sangat dingin dan suram melihat ekspresi itu Karina sangat ketakutan, Adrian mengambil Hp dari kantong Jasnya dan terlihat sedang menelepon seseorang namun dalam beberapa detik Adrian menggenggam erat hp nya, seperti nya tidak dijawab, wajah Adrian semakin gelap. "kemana dia pergi" ucap Adrian dengan nada sangat dingin terdengar penuh emosi. "Nona Ariani sedang mengurus legalitas produk bersama group Alfian Pak" jawab Karina dengan rasa ketakutan yang amat besar . mendengar jawaban Karina , Adrian pun berbalik "Ariani, apa kau menghindari ku" ucap nya pelan sambil memandang ke arah pintu ruangan Ariani namun Karina, Tasya , dan Nina yang berada didekat Adrian dapat mendengar nya. Adrian pun meninggalkan tempat itu tanpa melihat ke arah Karina, Nina maupun Tasya.
"Ariani benar benar gilaa, dia mengabaikan tuan Adrian" ucap Tasya saat Adrian sudah menghilang , bukan gila, tapi karena Ariani wanita yang smart dan berhati dingin" sahut Nina , "iyaaa itu benar" dukung Karina.
--------------_-----------
"Sebelumnya saya meminta maaf karena meminta untuk me re-schedule, pertemuan ini." ucap Ariani kepada C.E.O group Alfian. "iya tidak apa2 , lebih cepat selesai seperti ini kan kita pun sama sama enak" ucap Tuan Alfian Wijaya. "tadinya saya kemari bersama putra saya, tapi dia ada urusan sedikit, jadi kalau nona Ariani ada keperluan lain tidak apa apa saya akan menunggu nya disini," lanjut tuan Alfian. "Ohh, tidak apa2 , saya sungkan meninggalkan anda sendiri, saya akan menemani anda sampai putra anda kemari".Jawab Ariani, "oh iya saya sudah mendengar banyak tentang profesionalitas kerja anda dan saya tidak menyangka bahwa Nona Ariani ini masih sangat se muda ini dan mencapai Titik seperti ini." Puji Tuan Alfian "saya belum sehebat itu Tuan, saya hanya gadis perantauan yang mengambil kesempatan baik yang ditawarkan kepada saya" ucap Ariani merendah "Saya sudah mendengar tentang anda dari putra saya, anda benar benar wanita yang smart" puji Tuan Alfian lagi , "putra anda?" tanya Ariani bingung mendengar ucapan tuan alfian, karena dia bahkan tidak mengenal siapa putra Alfian. Alih-alih menjawab Tuan Alfian malah tersenyum ternyata orang yang di maksud berjalan menuju kemeja Ariani dan tuan Alfian. "maaf paa, aku ada urusan tadi" ucap Pria tinggi dengan jas rapi dan suara yang begitu hot . Ariani pun melihat ke arah suara tersebut. "Zaldi,,," ucap Ariani kaget melihat siapa yang berada didepan nya saat ini. "Nona Ariani mengenal putra ku?" tanya Tuan Alfian yang mendengar Ariani menyebut nama anaknya. "iya paa, dia gadis itu" ucap Zaldi yang telah menatap dalam ke arah Ariani, tatapan yang begitu hangat. "ohhhh, iya iyaa, Papa paham sekarang" sahut papa nya. Ariani masih membeku dia sangat kaget melihat Zaldi yang merupakan mantan pacar satu satunya saat masih SMA. "baik lah papa duluan kalau begitu, karena akan ada meeting sebentar lagi,, papa akan menyuruh supir menjemput mu" ucap Pak Alfian . "Kalau begitu, saya duluan Nona Ariani, terima kasih waktunya" ucap Tuan Alfian dan menyadarkan nya, "iyaa sama sama tuan Alfian" ucap Ariani dengan senyum nya yang indah.
-----------_----------
"Kamu,,, sejak kapan kamu di Surabaya?" ucap Ariani sesaat setelah tuan Alfian pergi sambil memukul lengan Zaldi. "auuuu, sakit Nona Ariani" sahut Zaldi manja "jangan pura-pura" ucap Ariani, "kamu ini semakin dingin aja" sahut Zaldi. Zaldi pun menarik dan memeluk Ariani "tak kusangka kau sekarang menjadi pengacara yang cukup terkenal di Surabaya dan paling cantik" Ucap Zaldi "senang banget bisa ketemu kamu lagi" Lanjutnya semakin memeluk erat Ariani. "iyaa, tapi lepaskan aku, kamu membuat ku tak bisa bernafas" ucap Ariani. Zaldi pun melepas kannya. "hehehe maaf maaf tuan putri" ucap Zaldi. Tanpa Ariani sadari sepasang mata sedang memperhatikan nya dengan tatapan yang sangat gelap dan suram. "Siapa pria itu" tanya orang yang sedang memperhatikan Ariani , "apa Tuan Adrian, mau saya mencari tahu tentang nya " ucap pria yang bersama Adrian itu. "tidak" ucap Adrian dan meninggalkan tempat itu.