Chapter 74 - Lagi...

Ariani ke kantor pagi pagi sekali belum jam setengah delapan dia sudah berangkat, karena dia tidak ingin berangkat bersama Adrian.

Saat tiba di kantor Karina ternyata sudah datang, "selamat pagi nona Ariani" sapa Karina. "pagi Karina" balas Ariani , dan berjalan masuk ke ruangan nya. saat akan membuka pintu dia kembali menoleh ke arah meja asistennya, "Karina bisa tolong ambilkan saya teh manis panas?" ucap Ariani, "iya nona," ucap Karina Ariani pun masuk kedalam ruangannya.

-------------_----------

Entah kenapa hari ini Ariani merasa lemas dari pagi, bukan karena kelelahan tapi mungkin mood nya sedang tidak bagus, ntah apa penyebabnya. Di meja kerjanya dia menopang kepalanya dan memijat mijat pelipisnya,

took,Tookkk, Karina masuk untuk mengantarkan teh yang diminta Ariani, Ariani hanya melirik sekilas ke Karina, Karina pun meletakkan teh itu dimeja "terima kasih Karina" ucap nya, "anda terlihat kurang sehat Nona, kanapa anda ke kantor?" ,ucap Karina yang sedikit khawatir melihat atasannya itu. "apa terlihat seperti itu Karina?" sahut Ariani "iya anda terlihat lemas dan sedikit pucat, sebaiknya anda pulang saja, terlebih lagi tidak ada pekerjaan penting atau meeting yang mendesak," ucap Karina. "saya baik baik saja , hanya mungkin mood saya perlu sedikit perubahan, jadi tolong jika bukan tamu penting atau pekerja an mendesak jangan ganggu saya, dan jangan ijinkan siapapun masuk tanpa izin dari saya" ucap Ariani, "baik nona" ucap Karina, dia pun bergegas keluar darin ruangan Ariani.

Baru sekitar 5 menit Karina meninggalkan ruangan nya ia pun masuk kembali.

"Maaf nona, di luar ada 2 orang pelayan yang membawa kan bunga dan sarapan untuk anda?" ucap Karina "lagiiiiii" sahut Ariani sedikit berteriak "katakan pada pelayan pelayan itu aku tidak ingin menerima nya, suruh dia mengembalikan ke orang yang mengirim". Ucap Ariani kesal. "baik nona".

Tak sampai 5 menit Karina masuk kembali , "maaf nona, mereka tidak bisa mengembalikan nya, mereka tidak tahu siapa Yang mengirim" ucap Karina hati-hati, "tetapi, kali ini pengirim memberi kartu ucapannya nona" tambahnya. "bawa kemari" ucap Ariani masih menahan emosinya.

'untuk mu seorang wanita berhati dingin' ini agar kau dapat menampilkan senyuman indah di pagi hari karena senyum mu membuat dunia terlihat cerah' tulisan di kartu bunga yang dikirim untuk Ariani.

'pertama kali melihat mu lagi dengan memegang makanan ini adalah kenangan bagi ku' tulisan di makanan yang dikirim untuk Ariani.

"ini tidak ada nama pengirimnya." ucap Ariani ke Karina. Karina hanya diam dia melihat ekspresi dingin Ariani. "ini mau di letakkan dimna nona" tanya Karina yang sedari tadi memegang makanan dan bunga itu. "kau ambil saja makanan itu dan bunga nya, kau letakkan saja di vas" ucap Ariani.

--------------_---------------

"Ariani kata Karina kau sedang tak sehat yaa" serbu Tasya dan Nina yang masuk ke ruangan Ariani tanpa mengetuk pintu. "Kalian bisa tidak masuk mengetuk pintu dulu" ucap Ariani sedikit kesal. "maaf, maaf" ucap Tasya. "kalian tau aku sedang tidak sehat , kenapa tidak membawa makanan untuk ku" ucap Ariani, dia tak ingin membuat temannya merasa tersinggung sehingga membuat sedikit lelucon. "kalau di lihat sepertinya kau bukan tidak sehat, tapi sepertinya mood mu sedang jelek, apa kau sedang PMS" ucap Nina , "hahaa, mungkin iya kali yaa" jawab Ariani sambil tertawa. "ngomong2 kau menerima sarapan dan bunga lagi yaa pagi tadi" lanjut Nina, "ayoooooo, dari siapa?" ucap Tasya menggoda Ariani. "mana aku tahu, orang pengirim nya hanya mengirimkan ucapan tak menuliskan nama nya" jelas Ariani. "seorang penggemar rahasia,, wahhh Ariani , siapa yaa, pengusaha, pejabat, aku sangat penasaran karena yang dia kirim bunga yang mahal dan sarapan yang mahal" ucap Tasya penuh Semangat, "kau ini terlalu berpikir yang tidak tidak jangan berkhayal ketinggian, yang ada orang gila, mengirim tanpa identitas" ucap Ariani Masa bodo, "aku rasa Ariani bukan tubuhnya yang butuh obat, tapi hatinya yang butuh obat" ucap Nina saat mendengar jawaban Ariani. Ariani dan Tasya hanya tertawa mendengar ucapan Nina "ngomong2 apa kalian tak makan siang , ini sudah waktunya" ucap Ariani, "Kami memesan makanan saja 3 porsi dan ingin makan siang di ruangan besar yang full AC ini boleh kan?" ucap Tasya" dengan nada memohon, "hahaha iya tentu saja" ucap Ariani.