Chapter 67 - Cerah

Jam menunjukkan pukul 07.45 ketika Ariani sudah selesai bersiap, dia mengenakan Kemeja berwarna Pink dipadukan rok hitam selutut dan rambut nya dia biarkan tergerai indah , dan memilih menggunakan Flat shoes bewarna hitam penampilan nya terlihat sederhana namun sangat anggun, Ariani memang sangat memperhatikan setiap detail penampilan nya, selain tuntutan profesi nya tapi itu lah Ariani dari masa SMA nya, "Adrian pasti sudah selesai sarapan sekarang, jadi aku tak akan bertemu dengan nya" ucap Ariani di depan kaca Dia pun mengambil tas nya dan segera meninggalkan kamarnya.

Kamar Ariani di lantai 4, jadi dia harus menggunakan lift untuk turun kebawah, didalam lift Ariani sibuk dengan handphone nya, lift berhenti di lantai 3 Ariani tidak memperhatikan siapa yang masuk , hingga seseorang menyapanya, "selamat pagi nona Ariani" itu suara Ferdinand , Ariani pun mengalihkan pandangannya dari hp ke sumber suara, dia terkejut saat melihat siapa yang ada bersamanya saat ini di dalam lift, "selamat pagi tuan Ferdinand, selamat pagi tuan Adrian" balas Ariani lembut , pintu lift pun terbuka mereka sudah sampai di lantai 1 ,"ledies first" ucap Ferdinand dan Ariani pun tersenyum sambil segera keluar ,, 'astagaaaa, aku turun terlambat agar tak bertemu dengannya, tapi kenapa malah bertemu seperti ini sih' itu lah pikiran Ariani, Ferdinand mensejajarkan langkahnya dengan Ariani dan Adrian seolah sengaja berjalan dibelakang mereka. " jadi kenapa kau turun terlambat untuk sarapan nona Ariani" tanya Ferdinand, Ariani melihat jam tangan nya "jadi , apakah aku datang terlambat,?" ucap Ariani "tentu saja tidak" sahut Ferdinand mereka pun tertawa kecil.

Mereka pun tiba di Lounge hotel, tempat itu sudah disiapkan khusus memang untuk acara pelatihan ini. Semua yang ada didalam ruangan pun berhamburan untuk sekedar menyapa Adrian,.

Ariani memilih menjauh dari sana dan segera mengambil sarapan.

Saat memilih makanan Clara datang menghampirinya "bagaimana bisa kau datang bersama tuan Adrian" sembur Clara "aku juga bersama tuan Fnand Clara" bantah Ariani "yaa terserah lah, bagaimana bisa kalian datang secara bersamaan"?" tanya nya tak sabar, "kami bertemu di lift, hanya itu" ucap Ariani menahan rasa kesalnya. "hehehe, aku kan tanya saja" ucap Clara seraya tersenyum dan pergi.

Ariani memilih mengambil sarapan dia mengambil omelette dan roti coklat, ditambah secangkir teh hangat dan mencari meja yang kosong, Ariani pun melihat meja kosong dekat jendela dengan pemandangan langsung ke arah pantai.

Ariani meletakkan makanannya dan duduk "ahhhh damai nya" ucap Ariani. Sementara menikmati makanan. dan pemandangan di depannya perhatiannya beralih ke ke-2 orang yang datang kemejanya dan duduk disampingnya. "selamat menikmati sarapan mu nona Ariani" ucap Ferdinand. Ariani pun hanya bisa tersenyum. dan memilih melanjutkannya sarapan nya.

Ferdinand kemudian menanyakan pertanyaan yang membuat Ariani kembali tegang "Apa terjadi sesuatu?" ucap Ferdinand , Ariani pun bingung mau jawab apa pikirannya pun dimulai 'masalah apa, masa ia dia tahu kejadiann kemarin antara dirinya dan Adrian,, astagaa' , melihat ekspresi diam Ariani, Ferdinand pun melanjutkan ucapannya "tadi aku melihat Clara seperti membisikkan sesuatu padamu" ,, mendengar pernyataan Ferdinand membuat Ariani merasa lega " ahhh itu,,biasa lah , dia menanyakan bagaimana bisa aku datang bersama kau dan Boss" ucap Ariani seraya melirik sekilas ke Adrian, "jadi intinya yaa tentang Tuan Adrian" jelas Ariani ditambah dengan sebuah senyuman. "hmmm itu,, tapi apa kau tak memperhatikan selain bug bisa disini yang menarik perhatian, semua Pria juga sedang menatap mu dengan rasa kagum saat ini, kau terlihat sangat cerah hari ini" ucap Ferdinand "bukan nya begitu Adrian" lanjut nya, "hmmmm" sahut Adrian , Ariani melihat ke arah Adrian ingin melihat ekspresi nya namun yang dia dapat hanya lah ekspresi biasa seorang Adrian dingin dan tak terbaca , Ariani pun menanggapi ucapan Ferdinand hanya dengan sebuh senyuman. Melihat ekspresi Adrian yang seperti biasa seolah tak pernah terjadi apapun Ariani pun menenangkan diri nya. Jadi dia berpikir 'tenang lah Ariani dia saja bersikap seolah Tek pernah terjadi apa2 jadi bersikaplah biasa biasa saja' ucapan dipikiran Ariani, akhirnya Ariani pun bersikap biasa dan menghabiskan makanannya dengan santai.