Merasa lelah Ariani pun duduk dibibir pantai menunggu matahari akan tenggelam didalam lautan didepannya. "sunset yang indah" ucap Ariani sambil menatap lurus ke lautan lepas. "memang indah" sebuah suara mengagetkan nya, dia pun menoleh ke arah sumber suara , dan kemudian membuang kembali pandangan nya ke pemandangan didepannya tanpa sepatah kata pun, Adrian mengambil posisi duduk disamping Ariani.
"kau sedang apa disini, aku kira kau tak akan datang di acara seperti ini" ucap Ariani ketika Adrian duduk disampingnya. "aku sudah mengeluarkan banyak uang untuk acara ini jadi sayang untuk melewatkan pemandangan indah seperti ini" ucap Adrian Namun pandangannya bukan ke lautan indah yang ada didepannya saat ini melainkan ke Ariani. "yahh orang kaya mah bebas" ucap Ariani acuh. "apa kau mengatakan sesuatu nona Ariani" ucap Adrian "tidak" sahut Ariani. Suasana hening untuk sesaat , Adrian dan Ariani menyaksikan jingga yang mulai menghilang, "Adrian, maksud ku pak Adrian" ucap Ariani ragu seraya menoleh ke arah atasannya itu "Adrian saja, ini diluar jam kerja kau bisa memanggilku sesuai keinginan mu" sahut Adrian yang juga menatap Ariani dengan suara yang dingin namun Ariani menangkap bahwa itu bukan sebuah basa basi , setelah selesai berbicara Adrian kembali memandang lautan yang mulai gelap, "apa bisa untuk ku tidak muncul dimedia lagi?" ucap Ariani, "aku pikir banyak orang ingin populer?" sahut Adrian. "iyaa, tapi tidak untuk ku" dia menjeda sebentar "itu melelahkan" lanjut Ariani dengan mata yang sendu. Lagi lagi di bawah gelap nya langit di tepi pantai itu Adrian menatap dalam Ariani dengan tatapan yang penuh kehangatan namun Ariani tak menyadari nya. "Iyaa, baiklah" ucap Adrian. sebuah senyuman terbentuk di bibir Ariani "terima kasih" ucapnya, "apa,,,, kau mengatakan apa tadi" ucap Adrian seraya memajukan wajahnya dan menunduk tepat dihadapan Ariani dia tak percaya wanita yang selama ini sangat dingin terhadapnya mengucap kan kalimat itu, Ariani kaget dengan posisinya dan Adrian saat ini sangat dekat dan itu membuat jantung Ariani kembali berdetak sangat kencang dan saat bersamaan Adrian' pun merasakan gejolak di dalam hatinya dia pun menatap Ariani lekat "aku ,, aku bilang...m" ucapan Ariani terhenti seketika dan matanya membesar Adrian mendarat kan bibirnya di bibir Ariani ya sebuah ciuman tubuhnya seperti tersengat listrik dan seakan membeku, Ariani mengedip ngedipkan matanya beberapa kali untuk membuktikan ini kenyataan atau khayalan nya saja, namun Adrian menyadari tindakan nya dan cepat menarik tubuhnya,, Ariani sempat tertegun "apa,,, apa tadi itu ciuman?" ucap Ariani, namun tak mendapat jawaban dari Adrian dia pun memilih meninggalkan Adrian tanpa berkata apapun lagi.
-----------------------_----------------
Sudah larut malam namun Ariani belum bisa tidur. Dia merasa gelisah, Ariani melirik ke arah samping kasur nya Clara sudah tidur sangat nyenyak. Ariani kembali memejamkan matanya mencoba untuk tidur, mencari posisi yang nyaman memutar tubuhnya ke kanan , ke kiri tapi tak bisa juga, pandangannya menatap ke langit langit kamar hotel , dia memikirkan kejadian di pantai tadi saat dirinya bersama Adrian "aaarggghhh, Ariani bodoh" ucap nya sendiri dengan kesal namun pelan, dia ingin teriak namun melihat situasi itu tidak mungkin., dia pun menarik selimutnya hingga menutupi kepalanya.
Ketika bangun di pagi hari kepala Ariani sedikit terasa berat itu karena dia kurang Tidur. Dia melihat jam dan menunjukkan pukul setengah 7 pagi, Dia melihat Clara sudah rapi dengan pakaian nya, memastikan dia pun melihat jam sekali lagi. "kenapa kamu sudah rapi sepagi ini , apakah jadwalnya di majukan ?" ucap Ariani bingung karena acara akan di mulai pukul 08.15 pagi, tapi Clara sudah siap sepagi ini, dia takut kalau dia tidak tahu jika ada perubahan. "ohhh tidaak,,,, aku sengaja karena ada boss besar Adrian,,, aku ingin sarapan pagi dengan nya atau paling tidak melihatnya sarapan,.kapan lagi ada kesempatan seperti ini Ariani" sahut Clara. 'huffftttt, pagi2 sudah mendengar namanya, bagaimana dia melewati hari nya hari ini setelah kejadian kemarin' pikir Ariani, "kamu nggak siap2 rii, kamu nggak mau lihat boss sarapan apa?" ucap Clara, " hmmm, duluan aj lah , nanti aku nyusul" sahut Ariani, "okee dehh aku duluan yaa" ucap Clara dan meninggalkan kamar. Ariani pun kembali menarik selimutnya.