Chereads / Asa dalam kesulitan (Antara Hati dan Logika) / Chapter 65 - Tamunya adalah Tuan Adrian

Chapter 65 - Tamunya adalah Tuan Adrian

Ariani beserta rombongan pelatihan menuju ke lokasi pelatihan , lokasi tahun ini adalah Bali. Setelah menempuh penerbangan selama -/+ 50 menit mereka pun tiba di bandara Ngurah Rai Bali, Rombongan pun memasuki bis yang sudah disiapkan dan menuju lokasi pelatihan. Menempuh perjalanan selama 2 Jam mereka pun tiba di sebuah Hotel di Pinggir pantai, mereka disambut pemandangan laut yang sangat indah. Namun Ariani merasa lelah jadi dia memilih masuk kekamar nya terlebih dahulu.

Dalam satu kamar untuk 2 orang ,jadi Ariani bersama teman pengacaranya yang bernama Clara.

Sampai di kamar Ariani merebahkan tubuhnya di tidur.

"rii, kok malah tidur sihh, ayoo ganti baju terus kita main di pantai, masih ada waktu nih sebelum acara pembukuan" ucap Clara pada Riani sambil membuka kopernya memilih bikini yang mana yang akan dia pakai. "kamu duluan aja lah, aku mau istirahat sebentar" ucap Ariani, "hmm ngomong ngomong apa Tuan Adrian akan hadir di acara seperu ini"? tanya Ariani "tahun lalu sih nggak hadir karena dia sedang di luar negeri, tapi menurut info dia tak pernah hadir acara seperti ini" jawab Clara jelas. Ariani pun hanya mengangguk paham,, "aku pakai yang mana ya rii" tanya Clara pada Ariani smbil menunjukkan 2 bikini karena di bingung harus memakai yang mana, "terserah, bagus dua dua nya kok" ucap Ariani, setelah selesai mengganti pakaian nya Clara pun keluar. Ariani melihat jam tangannya menunjukkan pukul 11 siang , acara pembukaan pukul 1 siang sekalian makan siang bersama. masih ada waktu 2 jam pikir Arian mending dia mandi dan beristirahat dari pada mengikuti teman temannya.

Jam menunjukkan pukul 12.30, "ayoo rii " ucap Clara, "duluan aja , aku mau dzuhuran dulu" sahut Ariani "okee dehh, ketemu dibawah yaa" ucap Clara.

--------------------_------------------

Acara pun di mulai , pembukaan dilakukan didalam hotel namun di pinggir kolam berenang dengan halaman yang luas dan terdapat beberapa meja disusun rapi. setelah sambutan dari Leader yaitu Ferdinand , maka di lanjutkan dengan acara makan siang bersama dan hiburan. "haii nona Ariani" sapa Ferdinand ketika Ariani sedang duduk dan menikmati makan siang nya. "hai tuan Ferdinand" saat yang bersamaan keadaan menjadi heboh karena kedatangan seorang Tamu, dan MC pun dengan semangat menyambut nya 'wahhh, Kita kedatangan Tamu yang tak terduga inilah dia Tuan Adrian Suprapto' sontak saja hal ini membuat suasana pembukaan menjadi semakin meriah dan ramai. "dia datang rupanya" ucap Ferdinand, "memang nya anda tidak tahu kalau dia akan datang" sahut Ariani, "tidak, dia mengatakan tidak akan hadir, tapi hari ini dia ada disini" ucap Ferdinand bingung "btw, kamu tidak ikut bergabung ke depan dengan yang lain menyambut Adrian" tambah Ferdinand "buat apa, tohh sudah banyak yang menyambut nya" sahut Ariani santai. dan tetap menikmati makanannya. Ferdinand memperhatikan ekspresi Riani 'dia sangat berbeda dari yang lain cantik, smart, elegan, dan terhormat, pantas jika Adrian menginginkan nya' "hmm, kamu benar" ucapanya sambil mengangguk. "lalu anda sendiri?" tanya Ariani "sama seperti mu" sahut Ferdinand dan membuat mereka tertawa. Adrian berjalan ke arah Ferdinand dan Ariani, dia melihat keduanya dengan tatapan dingin.

Adrian menepuk pundak Ferdinand membuat Ferdinand pun dan Ariani melihat ke orang yang menepuk pundak nya, "auuu, sakit bro" ucap Ferdinand , Adrian hanya diam dan duduk disamping Ferdinand artinya posisinya berhadapan dengan Ariani. "kau datang " tambah Ferdinand "itu pertanyaan atau pernyataan" sahut Adrian dingin, "eheemm, saya permisi dulu pak Adrian , tuan Ferdinand" ucap Ariani dan pergi meninggalkan kedua orang tersebut.

----------_--------

Jam menunjukkan pukul 05 sore acara pembukaan sudah selesai dari pukul 4 tadi, dan akan di Lanjut bukan besok pagi hingga sore. Sesaat setelah acara selesai teman teman Ariani keluar hotel untuk berjalan jalan di Bali, namun Ariani tidak ikut dengan Mereka, dia memilih tinggal di hotel dan menikmati keindahan pantai. Dia melepas sepatu nya dan menyusuri bibir pantai yang tepat berada di belakang hotel nya itu. Angin meniup lembut wajah rambutnya yang indah dan dia membiarkan nya. Dia tak menyadari bahwa sepasang mata telah memperhatikan nya dari tadi.