Seribu dewa dipanggil dalam asap api ukupan
Dewa-dewa kegelapan yang kini ingin kembali berkuasa
Ra, Mut, Nut, Khnum, Ptah, Nephthys, Nekhbet, Sobek, Sekhmet, Sokar, Selket, Reshpu, Wadjet
Anubis, Anukis, Seshmu, Meshkent
Hemsut, Tefnut, Heket, Mafdet
'Frekuensi itu akan datang dalam bahasa Mesir Kuno yang dienkripsi dalam sandi-sandi menurut urutan huruf dan kata dalam bahasa Mesir tersebut dan frekuensi yang digunakan akan menggunakan frekuensi nol yang mana tidak akan dapat diketahui oleh radar pengagum frekuensi, bahkan kelelawar pun tidak akan sanggup mendengarnya.' Diana memandang David dan mengusap wajahnya dengan tangannya.
'David, ajari aku. Kamu yang pernah mengerti bahasa Mesir kuno ajari aku.' Diana memohon dengan sangat kepada suaminya tersebut.
'Bagaimana kamu bisa membagikan frekuensi itu kepada telingaku juga Diana, bahkan kalau telingaku sanggup mendengarnya frekuensi dan enkripsi di dalamnya mungkin tidak aku mengerti.' David melanjutkan ucapannya.
'Dan celakanya ada 6 tahapan waktu dimana setiap tahapan waktu mempunyai tipe bahasanya tersendiri, seperti Archaic Egyptian, Old Egyptian, Middle Egyptian, Late Egyptian, Demotic, Coptic. Kami hanya sempat mempelajari mengenai ancient language yang berbau Coptic dan itupun tidak mengambil seluruh waktu kami saat mempelajarinya.' Lanjut David. 'Diana, kita habis…'
Diana hanya mengusap mata kanannya dengan jari telunjuknya. Dia terdiam dan berusaha keras berpikir.
'David, kita masih punya satu jalan. Jika bangsa ini memang harus punah biarlah bangsa ini punah, tapi jika Tuhan masih mengasihi bangsa ini, DIA pasti akan membuka jalan dan pengertian untuk mengerti enkripsi dan frekuensi yang akan digunakan sebagai standar komunikasi kaum New Sasanid ini. Nova Romana sedang di bawah ancaman keamanan saat ini jika kita gagal untuk mendengarkan percakapan mereka melalui frekuensi dewa yang mereka gadang-gadangkan tersebut.' Lanjut Diana, New Sasanid hendak masuk ke Nova Romana untuk mengubah Roma damai kita ini menjadi kerajaan mereka yang penuh dengan diskriminasi dan perbedaan ideologi.'
'Kamu pernah membayangkan sandi enkripsi bahasa Koptik disandikan dalam angka yang rangkap 10 digit untuk satu kata lalu dibungkus dengan awalan dan akhiran sebelum ditransmisikan melalui device khusus mereka yang mampu mengeluarkan frekuensi khusus yang hanya telinga para dewa yang sanggup mendengarkannya ? Suaranya akan seperti deburan ombak atau hembusan angin di sore hari di pinggir pantai. Lalu itu belum semua. Masih ada password yang harus dipecahkan setiap ada satu transkrip baru yang ditransmisikan. Seperti sandi morse yang dikirim melalui perangkat telegram. Ya David, ini impossible.' Diana menggeleng-gelengkan kepalanya saat David juga menggeleng-gelengkan kepalanya. Lanjut Diana, 'Bagaimanapun, kita harus mencoba. Masih ada satu tahun lagi sebelum penerapan teknologi ini dilakukan. Kita tahu organisasi kemungkinan tidak akan melakukan support untuk pembelian alat yang bisa melakukan decode terhadap enkripsi tersebut. Hal ini akan membuat keberadaan kita diketahui oleh badan-badan intelijen dan pusat kebudayaan Sasanid Baru yang akan mendirikan kerajaan dengan ideologi mereka. David mari kita coba untuk pahami bahasa mereka. Setidaknya ajarkanlah aku sedikit bahasa itu.'
'Mengapa mereka menggunakan bahasa itu Diana ? Ancient Egypt ?' tanya David masih tidak mengerti.
'Saat mereka melakukan testing transmisi sedikit kalimat sandi mereka terpantau di frekuensi dengar kita dan isinya adalah hieroglyph tersusun dalam angka yang dienkripsikan dalam capsulation yang terstruktur dan standar ANSI kita.' Diana menjawab David yang masih juga belum memahami cara kerja mereka.
'Diana, kamu merekam transmisi percakapan mereka ?' tanya David terheran-heran.
'Kamu tidak akan mengerti David, semua transmisi percakapan mereka dilakukan dalam angka, dan kita harus memahami pola yang dilakukan apakah binary, ternary, decimal, octal, hexadecimal atau menggunakan pola yang lainnya.' Diana mencoba menerangkan. 'Tapi untuk kami, para decoder hidup ini, transmisi mereka itu akan seperti bahasa Jawa ditengah bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.'
'Baiklah Diana, apapun yang terjadi, terjadilah.' David mengusap dahinya yang berkeringat saat mendengarkan penjelasan Diana akan transmisi frekuensi yang akan digunakan di tahun 2019 nanti.