Chereads / 500 hari Mencari Cinta / Chapter 59 - Membalut Luka

Chapter 59 - Membalut Luka

Sudah berpuluh puluh kali aku harus membalut Luka karena cintaku tidak pernah berhasil. Suamiku adalah sosok yang membuat aku meredam sebuah keinginan untuk menikah dengan lelaki yang wajahnya mirip seperti artis Korea. Semua bisa dihandel oleh suamiku, karena dia adalah lelaki yang sangat memahami tipe dominan dari istrinya ini. Namun , di usia yang tidak lama, setelah kami menikah 12 tahun tanpa memiliki anak., ternyata Tuhan begitu sayang pada suamiku dan dia pergi untuk selamanya. Aku shock dan terpukul dengan kejadian yang sangat tiba-tiba. Aku tidak lagi bisa bangkit dalam kehidupan ku. Aku menemui dari semua ambisi dan karirku. Aku mencoba untuk menata hidup menjadi lebih lambat dari sebelumnya. Kemudian aku mencoba menjali komunikasi dengan semua teman lamaku. Luka kembali menganga karea tidak ada hubungan positif yang bisa aku jalani. Luka terjadi lagi karena tidak ada satupun pria yang masih jomblo, yang ingin menerima kehadiran ku sebagai kekasih hatinya. Aku cuma bisa termangu seorang diri dalam posisi kesendirian yang panjang. Ternyata teman sejati itu belum juga aku temukan. Aku fikir, bahwa Tuhan sudah memberikan aku cinta pada pertemuan dengan seseorang yang bernama Ara. Namun ternyata perbedaan usia dan jarak , adalah faktor penghambat hubungan kami . Aku fikir Ara akan menjadi lelaki yang tidak lagi egois dan menjadi lelaki yang bisa menggobati luka batinku. Aku terpuruk dan mencoba menghibur diriku dengan menjalin komunikasi dengan orang baru di aplikasi Michat. Ternyata ada dunia yang tidak pernah aku sadari dan itu bukan duniaku. Aku menjadi seseorang yang sangat berbeda jika aku masuk ke aplikasi semacam itu. Semua aku coba lalui dalam 7 hari saja. Kemudian aku tidak lagi berkomunikasi dengan aplikasi tersebut dan aku keluar saja karena bukan hal positif yang aku dapat dari pergaulan , namun semakin negatif. Aku bingung dan galau dalam hidup ku. Aku seperti 12 tahun yang lalu, namun di posisi paling rendah yaitu tidak mampu hidup sendiri. Dahulu , ketika aku masih single, maka aku adalah seorang perempuan yang mandiri. Namun setelah aku menikah dan kehidupan ku berubah yaitu menjadi status janda, maka aku tidak bisa hidup sendiri. Tidak ada satupun yang bisa aku gunakan sebagai sarana untuk membuat aku melupakan kesedihan dan luka batin. Akhirnya seorang sahabat perempuan , datang menyapaku dan menceritakan bahwa dia juga pernah kehilangan suami. Dia juga terpuruk hingga 1,5 tahun. Aku masih harus bisa bertahan karena aku sesungguhnya punya cinta sejati yaitu Alloh. Aku harus yakin bahwa Alloh lah cinta sejati ku dan bukan manusia yang disebut lelaki. Aku tidak boleh mengandalkan hidup ku kepada lelaki. Aku harus kembali menjadi perempuan yang tidak cengeng dan aku berusaha untuk tidak menangisi nasibku ini. Dimanakah cinta sejati ku berada? mengapa dia tidak juga muncul dalam kehidupan ini. Apakah dia tidak pernah mencari ku. Mengapa dia tidak merasa bahwa aku akan hadir dalam hidup nya. Apakah aku salah, jika aku bermimpi bahwa aku akan bertemu dengan cinta sejati ku.