Chereads / Power Of Destiny / Chapter 19 - Chapter Sembilan Belas

Chapter 19 - Chapter Sembilan Belas

"Loe darimana aja sih? Pergi begitu saja dan jam segini baru pulang", sahut Lukas menatapku tajam

"Kenapa? Masalah buat loe?", tanyaku ketus

"Lu, kita ini sudah bertunangan dan loe adalah tanggung jawab gua. Gua ikut kesini karena disuruh mami buat jaga loe. Kenapa loe berubah drastis sih Lu? Padahal biasanya kita selalu romantis"

"Dengar ya Lukas,gua bukan Lulu yang dulu"

"Gua ingin Lulu yang dulu bukan yang sekarang. Lulu yang sayang dan selalu perhatian sama gua", ujar Lukas dengan nada berharap sambil memegang tanganku. Mungkin kalau aku Lulu yang dulu akan luluh dengan perkataannya tetapi berhubung aku Lulu dari masa depan aku sedikit pun tidak luluh. Tujuanku ke sini adalah ingin membuat suamiku kembali padaku bukan mantan tunangan yang brengsek

"Lepasin Lukas. Gua mau balik ke kamar gua. Gua capek", sahutku ketus sambil melepas tangannya

Aku meninggalkan Lukas yang masih berdiri mematung disana. Kemudian aku memutuskan kembali ke kamarku.

"Loe darimana sih Lu?", tanya Nadin begitu aku masuk ke kamar

"Pacaran dunks", sahutku dengan wajah bahagia

"Hah? Gila loe Lu. Katanya kalian mau backstreet kenapa sekarang jadi terang-terangan gini. Loe tau nggak Lukas dari tadi nyariin kayak orang bingung karena loe menghilang gitu aja pas kalian lagi makan bareng"

"Tapi Lukas nggak curiga khan gua pergi sama Woojin"

"Nggak,yang harus loe khawatirin tuh Lala. Loe nggak ada rasa bersalah gitu merebut pacar orang Lu"

"Merebut pacar orang? Nad,Woojin itu suami gua"

"Iya,tapi bukan saat sekarang Lu. Sekarang dia adalah pacar dari Lala bukan suami loe. Loe harus sadar itu. Jangan jadikan diri loe perebut pacar orang. Maaf bukan maksud gua terlalu ikut campur,tetapi gua lakuin karena gua adalah sahabat loe. Kalau loe mau merebut Woojin biarkan dia putus dulu sama Lala,bukan malah loe backstreet sama dia"

"Terus sekarang gua harus gimana Nad?"

"Loe ngomong baik-baik sama Woojin. Dia harus berani milih antara loe atau Lala. Kalau dia pilih loe berarti dia harus putus dengan Lala"

"Iya,nanti gua bakal ngomong sama Woojin"

"Lebih cepat lebih baik ya Lu dan satu lagi loe juga harus berani ngomong sama Lukas. Sebenci-bencinya loe sama Lukas,inget saat ini loe dan dia sudah bertunangan"

"Iya Nad. Makasih ya sudah ingetin gua"

"Sama-sama. Ini gua lakuin karena gua sahabat loe. Ya udah,loe mandi dulu sana"

"Iya,gua mandi dulu"

Di dalam kamar mandi gua terngiang kata-kata Nadin. Semua perkataan Nadin bener adanya. Aku harus cepat bertindak agar aku juga bisa kembali ke masa depan. Aku kangen dengan anakku Park Seonhoo.