Chereads / Power Of Destiny / Chapter 21 - Chapter Dua Puluh Satu

Chapter 21 - Chapter Dua Puluh Satu

Hari ini merupakan hari kepulanganku ke Indonesia bersama Nadin dan Lukas. Bahkan sampai detik ini juga aku tidak mendapat kabar dari Woojin. Aku paham kalau Woojin sekarang sedang sibuk menemani Lala.

"Loe yakin pulang sekarang?", tanya Nadin memastikan lagi ketika kami berada di bandara

"Gua yakin Nad,ini keputusan terakhir"

"Loe nggak mau perjuangin lagi? Katanya loe kembali ke masa lalu untuk memperjuangkan cinta kalian"

"Nggak Nad,kalau misal Woojin memang ditakdirkan dengan Lala,gua ikhlas",sahutku sambil meneteskan air mata

"Sabar ya Lu,ya udah kita masuk sekarang",ujar Nadin sambil menggandeng tanganku sedangkan Lukas sudah masuk daritadi

Didalam ruang tunggu bandara aku hanya bisa melamun. Mungkinkah dari awal Tuhan memang tidak mentakdirkan aku dan Woojin untuk bersama dan walaupun aku kembali ke masa lalu pun tidak membuat aku bisa mendapatkan Woojin kembali. Ini semua memang salahku.

"Maafkan mama Seonhoo,mama kangen kamu nak,ingin rasanya mama memelukmu nak",ujarku dalam hati

"Lu,ayo dimakan makanannya", ujar Nadin padaku

"Iya Nad"

"Kalau loe begini terus,nanti Lukas curiga loh,khan loe tau gimana Lukas"

"Oke Nad",ujarku sambil memaksa memaksa masuk makanan ke mulutku

"Nah gitu dunks,gua nggak mau loe sakit Lu. Pokoknya begitu sampai Indonesia loe harus ceria,kalau loe juga nggak mau mami tau masalah ini"

"Astaga,bener yang loe katakan Nad. Gua nggak mau mami tau,bahaya kalau mami sampai tau"

"Pokoknya begitu sampai bandara loe harus bahagia,karena nanti mami yang akan jemput di bandara"

"Serius Nad? Kok gua nggak tau apa-apa"

"Tadinya mami minta ini dirahasiakan,karena mami mau buat surprise buat loe,tapi nanti loe pura-pura nggak tau ya. Kasihan mami"

"Iya Nad,nanti gua akan pura-pura kaget", ujarku memaksa tersenyum

"Nah gitu dong,khan manis kalau tersenyum"

"Gula kali manis,hehehehe"

Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang cukup lama,sampai juga kami di Indonesia. Dan benar apa yang dikatakan sama Nadin,mami sudah berdiri disana menjemput kami. Langsung saja aku berlari memeluk mami sambil menangis.

"Kamu kenapa Lu?", tanya mami curiga

"Nggak apa-apa,Lulu hanya kangen sama mami", jawabku berbohong

"Lagian kamu pergi lama banget ke Korea", sahut mami pura-pura ngambek

"Iya Mami,tapi tenang Lulu bawa oleh-oleh buat mami"

"Ohya? Calon mantu mami mana?", tanya mami

"Hai mami", sapa Lukas menyapa mami

"Hai Lukas,calon mantu mami,hai Nad,kalian semua tampak bahagia banget pulang dari Korea,tau gitu mami ikut kalian"

"Tenang mami,Lukas ada beli sesuatu buat mami"

"Really? Kamu emang calon mantu mami,kamu beli sesuatu buat mami juga nggak Nad?"

"Tentu saja Nadin beli sesuatu juga buat mami"

"Bahagianya mami mendapat banyak oleh-oleh. Ya udah,kita langsung ke mobil aja, di rumah mami sudah membuat makanan yang enak buat kalian semua. Nad,kamu nginap di rumah aja dulu ya"

"Siap mami"

"Kalau aku gimana mami?", tanya Lukas pura-pura

"Ya kamu juga nginap di rumahlah, pake nanya lagi"

"Hehehehehe"