Hari ini aku berniat untuk bicara dengan Woojin. Aku harus minta kejelasan hubunganku dengannya. Aku beranikan diri datang ke rumahnya. Sesampainya di rumah Woojin,betapa sepinya rumahnya. Kemana Woojin.
"Hai,kamu bukannya temannya Woojin oppa?"
"Yerin?"
"Iya,ada yang bisa aku bantu?"
"Woojin kemana ya?"
"Woojin oppa tadi kalau nggak salah anterin Lala ke rumah sakit"
"Lala kenapa?"
"Lala mah baik-baik aja,hanya ibunya Lala tadi tiba-tiba pingsan,jadi Woojin oppa nemenin Lala"
"Kamu tau nggak rumah sakitnya dimana?"
"Nggak,kenapa nggak nelpon Woojin oppa aja"
"Ya udah,mkasih ya Yerin"
"Oke"
Ingin rasanya aku menelpon Woojin,tapi rasa tidak enak menyelimuti hatiku. Apakah sopan aku menelponnya di saat Lala kini membutuhkannya. Kemudian aku memutuskan kembali ke hotel.Sesampai di hotel aku memilih duduk di pinggir kolam renang.
"Lu,ngapain disini?"
"Lukas?"
"Loe kenapa Lu?"
"Lukas,kita balik ke Indonesia yuk"
"Kapan? Loe nggak betah disini?"
"Gua kangen mami. Besok kita balik ke Indonesia", ujarku berbohong
"Mendadak banget,gimana kalau minggu depan aja kita baliknya,kita belum beli tiket"
"Ya udah,minggu depan aja"
"Loe nggak apa-apa khan Lu?", tanya Lukas dengan nada khawatir sambil memegang tanganku. Biasanya aku langsung marah kalau dipegang Lukas tetapi kali ini aku membiarkannya karena jujur aku butuh penyemangat.
"Iya,gua nggak apa-apa"
"Loe udah makan?"
"Belum"
"Loe mau makan apa? Biar gua pesenin ya"
"Gua nggak selera "
"Loe harus makan Lu,jangan sampai nggak makan"
"Tapi gua nggak nafsu makan"
"Gua suapin ya. Pokoknya loe harus makan"
"Lukas,loe kok baik banget sama gua,padahal gua selama ini jahat sama loe"
"Denger ya Lu,mau loe sejahat gimana sama gua,gua tetap sayang sama loe", ujarnya sambil tersenyum tulus
"Makasih ya Lukas loe selalu berada di sisi aku"
"Iya Lu, ya udah sekarang kita makan dulu yuk. Pokoknya loe harus makan,walaupun tidak ada selera,tetap harus dipaksa"
"Iya,iya,ayuk kita makan"
Kemudian aku dan Lukas menuju restoran di hotel ini. Sambil menunggu makanan kami datang aku dan Lukas ngobrol santai. Dari obrolan kami tersebut,aku jadi berpikir,apakah sebaiknya aku menikah saja dengan Lukas. Mengenai sikap Lukas nanti bisa aku ubah pelan-pelan. Khan tujuan aku kembali ke masa lalu,siapa tau bukan untuk menikah dengan Woojin tetapi menikah dengan Lukas. Apalagi setelah aku melihat kalau Lala lebih membutuhkan Woojin daripada aku. Tetapi kalau aku menikah dengan Lukas nanti aku tidak bisa bertemu dengan anakku lagi Park Seonhoo. Padahal aku sangat kangen dengan anakku itu.