Chereads / Musim Gugur adalah Helga / Chapter 68 - Enam Puluh Delapan

Chapter 68 - Enam Puluh Delapan

"Hufft, cuaca hari ini begitu panas!"

Tanpa mengetuk pintu, papa Willie langsung masuk ke ruang kerja William sementara Helga dan Willie sedang berciuman. Mereka berdua kemudian saling menjauh, dengan ekspresi khawatir mereka yang sedang tertangkap basah.

"Ayo cepat dinginkan ruangannya! Aku kepanasan!"

Helga dan William kemudian saling menatap heran. Bukannya apa, papa Willie terlihat begitu santai seolah-olah tak melihat apapun yang terjadi barusan.

"Wah, ada makanan! Aku makan yah? Oh, kalian juga ayo lanjutkan makan kalian!"

Helga dan William yang duduk berdampingan hanya menatap heran papa Willie yang sedang lahap makan di hadapan mereka.

"Papa, kenapa kesini?"

"Tidak ada apa-apa. Kenapa? Aku tidak boleh kesini?"

"Bukan begitu pa. Maksud Willie, papa biasakan dong ketuk pintu dulu"

"Untuk apa? Ini kan ruang kerja anakku!"

"Aku presdir pa"

"Kau presdir atau apalah, aku ini papamu, derajatku di keluarga Putra lebih tinggi darimu"

Helga terkikik tertawa sedikit terdengar, mendengar William yang biasanya sok berkuasa dikalah telak saat berdebat dengan papanya sendiri.

"Jadi, bagaimana dengan rencana kalian berdua?"

Helga dan William lagi-lagi heran dengan pernyataan papa William. Rencana apa?

"Maksud papa, apa?"

"Kalian tidak usah berpura-pura di depanku. Aku tau segalanya, termasuk rencana kalian menangkap basah Reina"

"Baguslah kalau papa sudah tau"

"Aduh, bagaimana ini? Aku sudah kenyang. Yah sudah aku pamit dulu"

Papa William bangkit dari duduknya, yang diikuti oleh Helga dan Willie. Saat papa William hendak pergi, langkahnya terhenti dan berbalik ke arah mereka berdua.

"Semoga kalian berhasil. Jika butuh bantuan, langsung hubungi papa"

"Baik pa"

"Oh ya Helga, kamu jangan termakan rayuan bocah ini. Apalagi mengajakmu melakukan hal tidak senonoh, setidaknya jangan saat kalian di kantor"

"Papa!"

"Hey, jangan malu-malu begitu. Aku dengan semuanya tadi dibalik pintu. Helga, jangan tergoda yah"

Evan tiba di rumah saat hampir tengah malam. Suasana rumah sudah sangat remang. Namun saat hendak menaiki tangga, lampu dapur tiba-tiba menyala, menghentikan langkah Evan. Ia melihat Helga sedang berdiri dan menatapnya.

"Helga? Kamu belum tidur?"

"Kamu darimana?"

"Aku... Aku lembur sayang"

"Jujur!"

Evan lalu mendekati Helga dan membelai rambut Helga, namun Helga melangkah mundur.

"Helga, ada apa sih sayang?"

"Waktu di rumah sakit, pas aku sadar, aku lihat ada wanita di sisimu. Siapa dia?"

"Itu..."

"Siapa Evan?"

"Dia Reina, mantan klienku"

"Mantan klien bergandengan tangan?"

"Sayang, kamu jangan cemburu gitulah. Aku kan sayang sama kamu. Jangan cemberut yah, aku mau kamu tetap cantik diacara pernikahan kita nanti"

Evan lalu memeluk Helga, dan Helga membalas pelukan itu. Mereka lalu berpelukan semakin mesrah. Dalam pelukan Evan, Helga lalu mengahadap ke aras atas, dimana William baru saja merekam beberapa bagian penting.

Helga lalu tersenyum pada William dan seakan-akan memberikan isyarat. William lalu mengirim video itu pada Reina.

Di tempat lain, di sisi Reina, yang sedang menerima kiriman video. Dia menyaksikan video itu, yang di dalamnya Evan sedang memeluk Helga dan menyatakan cinta pada Helga.

Reina yang marah lalu melemparkan vas bunga yang ada di dekatnya ke sembarang arah. Dia hanya berteriak sendiri disana.

"Evan! Baru saja hari kau bercinta denganku! Kenapa saat malam kau memeluk perempuan itu!"

Reina semakin marah, membuat semua hal yang ada di ruangan itu menjadi sangat berantakan, dn benda-benda yang selalu dilemparkannya.

"Helga, kali ini, kau akan tamat menyusul Charlie! Oh tidak, biar kubiarkan kau hidup, tapi seumur hidupmu kau hanya ingin mati karena derita! Lihat saja Helga!"