Qiara pun langsung merasa khawatir dan mencoba membangunkan ibunya berkali-kali tapi tidak ada respon sedikitpun.
"Mama... Bangun! Jangan buat Qiara menjadi takut!"
Qiara benar-benar khawatir, dia panik sampai tidak tau harus berbuat apa terlebih ketika melihat wajah Ibu nya yang pucat.
"Mama jangan tinggalin Qiara, tolong maafkan aku! " Qiara terus berusaha membangunkan Ibu nya sambil menangis tersedu.
Setelah itu Qiara mencoba mengecek nafas ibunya, untuk sesaat dia merasa lega karena masih bisa merasakan hembusan nafas Renata.
Segera setelah itu, ia berlari keluar untuk meminta bantuan tetangganya.
Tidak lama kemudian, ia berhasil membawa ibunya ke rumah sakit dengan bantuan tetangganya itu menggunakan taxi.
"Pak ... Cepetan!" Seru Qiara dengan tidak sabaran.
"Iya." Sahut supir taxi itu sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
Rumah Sakit kota B.