saat aku mulai memikirkan sosok aldy... hanya sinar matahari yang mulai mengoren yang membuatku tenang.
aku tak tahu pasti bagaimana bisa aku di buat mabuk cinta olehnya. dimataku dia hanya lelaki biasa dengan penampilan sederhana.
tapi, meski begitu. aku selalu bertanya tanya, kenapa sangat sulit untuk dekat dan akrab dengannya.
setiap kali aku melihatnya disekitarku, aku... tidak.. tidak... maksudku hatiku, dia selalu membuat hatiku menjadi tak tertahankan.
bagaimana bisa aku mengobrol dengannya disaat seluruh tubuhku gemetaran. tentu saja dia akan langsung tahu kalau aku menyukainya.
rasa ini sungguh membuatku bingung. tapi meski begitu, ya inilah aku, si adena yang mencintai tapi tak tahu harus bagaimana untuk mendapatkan sosok aldy.
sekalipun aldy terlihat begitu dimataku, tapi siapa sangka, jika dia yang akan mewarisi salah satu perusahaan besar di kota jayandra. semua fakta-fakta tentang dirinya membuatku semakin lemah untuk mendekat apalagi merekat padanya.
terkadang aku berkata pada diriku sendiri "ayolah adena, kamu harus mencobanya... " setan apa yang selalu mendorongku untuk menyatakan perasaanku terlebih dulu? sekalipun aku ini wanita biasa tapi aku juga punya harga untuk diri ini.
aku ahirnya menghentikan lamunanku itu, aku pandangi senja yang sangat indah di akhir hari selasa di bukit hijau kota jayandra.
"andaikan saja aldy ada disini, tentu hari-hariku akan menjadi lebih berarti untuk diingat" begitulah aku, yang hanya bisa terus bergumam pada diriku sendiri.
"adena... sendirian lagi? "
aku sadar, ternyata aku tidak sendiri, sosok lain datang dan memutuskan untuk menghampiriku, sosok yang sering kali tiba-tiba muncul dan memberi tawa pada hatiku yang hampa ini, dia adalah Arya
"oh... Arya... aku gak sendiri kok... aku lagi sama aldy... " jawabku sambil tersenyum pada Arya yang terus menatapku
"mana? gak ada aldy disini... "
"aldy ada kok disini... dihatiku... " jawabku sedikit tertawa...
kini raut wajahnya berubah... ntah apa yang akan dia katakan mungkin dia akan memarahiku seperti sebelu-sebelumnya, tapi ternyata kenyataanya dia berkata
"mau sampai kapan kamu begini adena... seharusnya kamu sudah sadar bahwa aldy bukan sesuatu yang bisa begitu saja kamu dapatkan... kita dan dia beda adena... "
dia terdengar seperti kakak yang sedang menceramahi adik perempuannya. tapi aku tidak bisa berbohong dengan hatiku
"aku gak papa kok... kamu gak usah Hawatir atuh... adena itu ada karena diciptakannya aldy didunia ini, jadi selama aldy ada di bumi, adena akan baik-baik saja... "
tiba-tiba, dia memegang kepalaku dengan tangan kanannya lalu membelai rambutku dengan perlahan dan berkata
"itu yang aku suka darimu adena, kamu tidak kenal lelah dan menyerah... kalau begitu aku juga harus begitu.... "
dia berhenti untuk beberapa saat dan tak lama kemudian dia berkata lagi, tapi kali ini sangat lirih sampai aku tak yakin apa dengan apa yang aku dengar
"untuk bisa mendapatkan mu... "
sore itu senja menceritakan cerita baru yang tak ingin aku dengar, tapi... aku tak menyesal dengan hal itu. karena dengan begitu aku akan tahu seberapa besar perasaanku untuk aldy.
Terima kasih buat kalian semua yang sudah membaca cerita ini. untuk membaca ceritaku yang lainnya kalian bisa menemukanku di NovelMe dengan nama pena"ainunchochopie" dengan 5 judul buku baru yang tentunya akan menemani hari kalian. Terima kasih
https://share.novelme.id/starShare.html?novelId=25060&chapterId=586410