Chereads / dibalik senja / Chapter 5 - d. dedaunan

Chapter 5 - d. dedaunan

pagi bertemankan angin yang dingin mengiringi langkah kakiku menuju tempat yang paling indah. tempat dimana aku slalu bisa melihat aldy.

pagi itu, rumput-rumput halaman sekolah basah karena embun pagi. aku melangkah sambil meminta maaf pada rumput-rumput itu didalam hati, sebenarnya aku tidak tega menodai tubuh mereka yang baru saja dibersihkan oleh embun itu, tapi mau bagaimana lagi?

saat aku melangkah perlahan-lahan dihalaman sekolah ada seseorang yang berjalan dibelakangku dengan sama pekannya, aku fikir itu Arya tapi ternyata bukan

"pagi Arya... " sapaku dengan sangat riangnya, sampai aku sadar siapa yang sebenarnya sedang ada didepanku itu

"Arya...? siapa yang kamu panggil arya? " dia bertanya padaku dengan gayanya yang khas itu.

aku hanya diam dengan menatapnya tanpa mempercayai dengan apa yang dinamakan kenyataan.

"hm... kok diem aja? kamu anak sekolah sini ya? " dia kembali bertanya padaku dengan topik yang berbeda. aku mencoba untuk mengeluarkan suara yang rasanya tercekik itu

"i... iya" jawabku dengan kacau

"kok aku gak pernah ngeliat kamu... kamu anak kelas mana? "

tentu saja dia tidak akan pernah tahu aku, itu karena dia jarang sekali masuk sekolah.

lalu aku menjawab sambil malu malu

"kelas sebelas IPA 1"

"oh... anak kelas sebelah... hehe... maaf ya... mungkin karena jarang masuk sekolah teman satu kelas jadi kayak orang asing... " ucapnya sambil menggaruk garuk kepala bagian belakangnya.

aku tertawa kecil melihatnya melakukan itu, melihatku yang tertawa dia berkata

"kamu tertawa...? "

setelah dia berkata seperti itu aku langsung terdiam dan tak tahu harus bagaimana, tapi dia tidak, dia berbeda, dalam situasi apapun dia tahu harus melakukan apa

"aku fikir untuk membuatmu tertawa akan sangat sulit, tapi ternyata tidak... oh.. ya... aku belum memperkenalkan diri, mungkin kamu sudah tahu siapa aku, tapi untuk lebih sopan biarkan aku memperkenalkan diri, namaku aldy ramadhan, panggil saja aldy... namamu...? "

aku sangat tidak menyangka dia akan memperkenalkan dirinya sepertii itu didepanku, dia bukan seperti aldy sangat idol saja.

dengan jantung yang berdebar debar, aku menjawab dengan lirih

"namaku adena... adena gabrellia... " ujarku sambil menyingkap rambut ke telinga kananku.

"nama yang bagus... adena... mulai sekarang tolong bantuannya ya..., karena mulai hari ini aku akan berusaha untuk sering masuk sekolah dan bergaul seperti anak biasa..., jadi untuk itu... aku minta bantuanmu sebagai teman pertamaku... " ucapnya sambil tersenyum.

"aku...?" tanyaku tak percaya.

"iya kamu..., oh iya.. aku harus segera ke kelas, karena mulai hari ini aku akan ikut piket kelas..., kalau gitu aku duluan ya.."

setelah dia berkata seprti itu dia pergi meninggalkanku, sedangkan aku? aku masih duduk termenung memikirkan apa yang barusan terjadi padaku.

kita sambung ke jam istirahat, setelah kelas pagi berahir, aku pergi ke tempat favoritku untuk mengisi waktu luang saat istirahat, duduk dibawah pohon di belakang kelas sambil menulis adalah hak yang sering kulakukan saat istirahat.

pohon itu adalah pohon yang aneh, sama seperti kisah percintaan ku. habisnya, meski pohon itu besar tapi jarang sekali daunnya gugur, bahkan aku tidak pernah melihat daun itu gugur, mungkin dia sedang sakit atau menunggu saat yang tepat untuk menggugurkan daunnya itu.

udara begitu menyejukan hati dan fikiranKu, sambil membayangkannya aku menulis kata demi kata. saat aku sedang sibuk dengan tulisanku, tiba tiba

"bruak", seseorang menabrakku

" aduh... maaf.. maaf... aku gak sengaja... "

"aldy... " ucapku lirih.

"adena...? "

"kok kamu bisa... "

"syut.... diem... jangan keras keras... nanti ketawan lagi..." ucapnya tanpa melihat kearahku, dia menutup mulutku dengan tangan kanannya, sedangkan kedua matanya mengawasi keadaan. saat itu rasanya waktuku telah berhenti untuk beberapa saat, aku tak pernah menyangka akan menatapnya dengan jarak sedekat itu.

saat keadaan sudah dianggap aman, dia melepaskan tangannya itu laku berkata

" aduh maaf ya... kalau gak karena kabur dari perempuan perempuan itu aku gak harus ketemu kayak gini... " dia berkata dengan nada sangat menyesal, aku faham dengan apa yang dia alami sekalipun dia tidak menceritakannya padaku. aku tersenyum padanya dan berkata

"iiyaa.. gak papa kok... "

"senyummu manis... " ntah mengapa tiba tiba dia mengatakan hal seprti itu, tentu saja mukaku langsung memerah.

"mukamu kok merah sih.. kamu sakit... " dia memegang keningku sambil mendekatkan wajahnya padaku, matanya mengamati ku dengan seksama, jantungku berdegup dengan sangat kencang, sampai sampai aku takut dia akan mendengarnya. matanya sangat indah dan tatapannya membuatku merasa kami adalah satu, perasaan apa itu?. lagi lagi dia membuat ku bingung dengan kata katanya

"adena... kamu manis dengan bibir mungilmu itu... "

kata-katanya membuat wajahku memerah lagi.

saat itulah sebuah kejadian yang tak pernah terduga terjadi, tiba-tiba seekor kucing datang dan meloncat ke tubuh Aldi. Aldi sangat terkejut dengan hal itu yang membuatnya dengan spontan memelukku.

angin berhembus dengan dedaunan yang perlahan lahan gugur dan berterbangan kesana kemari, sepertinya pohon itu sedang mengintip apa yang terjadi pada kami.

to be continued

Terima kasih buat kalian semua yang sudah membaca cerita ini. untuk membaca ceritaku yang lainnya kalian bisa menemukanku di NovelMe dengan nama pena"ainunchochopie" dengan 5 judul buku baru yang tentunya akan menemani hari kalian. Terima kasih

https://share.novelme.id/starShare.html?novelId=25060&chapterId=586410