"Nuna..." Panggil Changkyun lembut, berjalan ke arah Hyunah. Dia melingkarkan tangannya ke perut nunanya, dia merasakan kehangatan saat memeluk nunanya dari belakang.
"Hi Kyun, kenapa? Kyun, kenapa wajah kamu pucat?" Tanya Hyunah khawatir, dia berbalik dan menyentuh dahi Changkyun.
"Ah, aku baik-baik saja nuna. Aku hanya merasa lelah dalam membuat lagu, nuna apa kamu mau mendengarkan lagu buatan saya nuna? Judulnya "Marry Me"" Ucap Changkyun lembut membuat Hyunah merasakan hangat.
Hyunah mengangguk lalu beranjak, membawakan japchae ke atas meja makan untuk mereka santap. Mereka duduk berhadapan saling menatap lekat. Mereka melanjutkan pembicaraan mereka sambil menatap satu sama lainnya. Mereka merasakan getaran aneh di dada mereka.
Hyunah mengenggam erat tangan Changkyun sambil menatapnya lekat.
"Can i confess my feeling for you?" Tanya Hyunah tersenyum ramah, sangat manis.
"Yes Nun" jawab Changkyun santai dengan mata berbinar.
"I have feeling for you, like you for me. I Love You every i take my breath" Ucapnya lembut membuat Changkyun panas dingin
"Ahh nuna, will you be my last?" Tanyanya membuat Hyunah tertawa pelan
"Yes" Hyunah mengangguk setuju, seolah dejavu saat Changkyun menyatakan perasaanya malam itu.
Changkyun berlutut, dia memakaikan sebuah cincin berlian di jemari manis nunanya, cincin yang sama seperti malam itu. Dia beranjak mengambil sebuket mawar dan bunga lili di kamarnya yang dia siapkan untuk nunanya. Bukan lagi ramyeon atau apa namun japchae sebagai saksi kisah cinta mereka. Sebelas tahun lebih menunggu bukanlah waktu singkat untuk saling mencintai satu sama lainnya.
Changkyun memeluk nunanya erat, dia mencium kening nunanya lembut. Dia merasakan rasa aman dan nyaman dalam pelukan nunanya, "Saranghaeyo Nuna-ya" ucapnya. Hyunah tersenyum "Nado Saranghaeyo Kyun-Ah". Mereka melanjutkan makan malam mereka dan melakukan video call kepada orang tuanya untuk memberi tahu hari bahagia mereka.