Chereads / TAKLUKNYA PLAYBOY TAMPAN / Chapter 3 - BAB 2

Chapter 3 - BAB 2

Medina tiba di rumah sebelum magrib karena ia sudah berjanji akan makan malam bersama keluarga sahabat ayahnya.

"Assalamualaikum ayah" ucap medina

"Walaikumsalam nak" ucap bima menyambut anaknya di depan pintu.

"ayah aku ke kamar dulu ya bersih bersih terus shalat magrib dulu" ucap medina sembari melangkah ke kamarnya.

Keluarga Bagaskara sudah tiba setelah adzan magrib bersama cakra yang gagal kabur. Mereka pun duduk di ruang tamu dan berbincang bincang sementara cakra sudah bosan setengah mati disana.

"Dimana agatha?" tanya lisa

"Kayanya dia lagi tadarus di kamar biar aku panggil" ucap bima hendak bangun namun di cegah oleh Tio

"Ga usah. biar dia selesaikan dulu dan shalat isya. kita juga banyak waktu luang" ucap Tio sembari tersenyum

"Om,saya izin ke toilet dulu" ucap cakra sopan

"Ya silakan kesana terus ada di sebelah kanan" ucap bima menunjukkan kamar mandi

Adzan isya pun berkumandang dan medina pun langsung shalat isya. sementara cakra masih berdiam diri di kamar mandi memikirkan cara untuk kabur namun buntu gak akan bisa kabur lagi.

Cakra keluar dari kamar mandi bersamaan dengan medina yang keluar dari kamar dan mereka bertemu di persimpangan tangga. medina segera menundukkan pandangannya dan berjalan menuju ruang tamu.

"Assalamualaikum" ucap medina

"Walaikumsalam" jawab tio,lisa dan bima

"Loh kok kamu pakai cadar?" tanya bingung.

"Iya ayah tadi siang dapat hadiah dari teman pengajian jadi aku pakai sekarang" ucap medina sembari duduk dengan perlahan

Sementara itu cakra menatap aneh kepada medina yang menggunakan cadar.

'Cantik darimananya? mukanya aja di tutup gitu. jangan jangan mukanya jelek' bathin cakra

"Yaudah sekarang semuanya udah kumpul. gimana kalo kita makan malam dulu" ucap bima dan di setujui oleh tio dan lisa.

Medina makan dengan hati hati karena takut tiba tiba cadarnya terbuka sementara cakra berusaha melihat wajah medina saat medina menyuapkan makanannya namun usahanya gagal.

Setelah selesai makan,mereka pun kembali ke ruang tamu dan berbincang bincang.

"Jadi agatha,kamu siap menikah dengan anak om?" tanya Tio

"In syaa Allah siap om" ucap medina

"BIG NO daddy" ucap cakra tidak setujui jika harus menikah dengan wanita yang bahkan wajahnya tidak ia ketahui.

"Kok begitu. kamu bilang kamu setuju" ucap lisa dengan nada tidak suka.

"Om tante. gatha gak masalah kalo emang mas cakra gak setuju dengan perjodohan ini. mungkin mas cakra udah punya pacar" ucap medina dengan lembut

"Syukurlah kalo kamu tahu. aku emang udah punya pacar dan dia sangat cantik" ucap cakra membanggakan medina.

"Jangan bilang kamu mau ngejar perempuan yang namanya dina itu" ucap lisa menebak dan sekali lagi tebakannya tepat.

"Tapi nama gatha juga,,," ucap bima terpotong karena di cegah oleh medina dan tersenyum menatap ayahnya.

"Mamah gak mau tau. pokoknya kamu harus terima perjodohan ini" ucap lisa yang di setujui tio.

"Om tante. gatha mohon jangan paksa mas cakra lagi." ucap medina jengah dengan perdebatan keluarga bagaskara

"gatha mau Menikah bukan karena mas cakra terpaksa. kalo dia terpaksa lebih baik gatha yang mundur" ucap medina membuat lisa dan tio tidak enak serta membuat cakra senang.

"Cakra,kalo kamu gak mau nikah sama agatha. ayah gak akan kasih kamu warisan sedikit pun" ucap tio mengancam cakra.

"Oke oke. aku bakal nikah sama agatha" ucap cakra terpaksa.

"Yaudah kalo begitu kalian akan nikah seminggu lagi" ucap lisa

"What the hell?? yang bener aja" ucap cakra

"In syaa Allah gatha akan berusaha sebaik mungkin" ucap medina

'Ciihhh pinter banget akting nya' bathin cakra

Keesokkan harinya mobil cakra bertengger di depan masjid karena jam menunjukkan waktu shalat dzuhur dan terlihat medina yang berlari kecil memasuki pekarangan masjid. Dengan cepat cakra pun pergi ke tempat wudhu dan ikut shalat berjamaah.

Setelah selesai shalat berjamaah cakra menunggu medina di halaman masjid. cakra melihat medina yang hendak menggunkan sandalnya.

"Dina" panggil cakra dan saat itu medina menoleh sembari tersenyum.

Deg

'Gila nih cewek. senyumnya manis banget' ucap cakra dalam hati.

"owh cakra. Assalamualaikum. ada apa?" tanya medina sembari duduk dengan jarak sekitar satu meter dari cakra.

"Walaikumsalam. aku mau nanya sesuatu. eh bukan mau konsultasi" ucap cakra

"Oh iya silakan jika memang saya bisa membantu cakra saya akan senang" ucap medina tersenyum sembari menunduk.

"Kamu lebih memilih menikah karena di jodohkan atau menikah karena pilihan kamu sendiri" tanua cakra dan membuat medina menahan tawanya

"Cakra suruh dina memilih?? dina memilih di jodohkan" ucap medina membuat cakra terkejut

"Alasannya?" tanya cakra

"Karena pasangan pilih orangtua itu pasti yang terbaik untuk anaknya" ucap medina

"Dina. kalo aku nanti malam ke rumah kamu ngelamar kamu gimana?" tanya cakra penuh harap

"Maaf cakra. dina sudah di jodohkan oleh ayah dina" ucap medina membuat cakra seolah terhunus pedang tajam.

"Oh maaf ya dina." ucap cakra meminta maaf.

"Tidak apa. kalo begitu dina pergi dulu. assalamualaikum" ucap medina

"Walaikumsalan" jawab cakra