Hari berikutnya cakra kembali menunggu medina di depan masjid setelah selesai shalat.
"Assalamualaikum" Sapa seseorang yang suaranya cakra kenal
"Walaikumsalam dina" ucap cakra sembari tersenyum
"Shalat disini lagi?" tanya medina sontak membuat cakra merona mengingat niatnya shalat disini karena untuk melihat medina sebelum ia menikah dengan agatha.
"Iya. Sekalian cari kamu. aku mau konsultasi lagi" ucap cakra
"Ya ada apa lagi?" tanya medina kembali duduk di halaman masjid
"Orangtua aku menjodohkan aku" ucap cakra lesu
"Ya alhamdulillah dong" ucap medina
"Masalahnya aku gak tau wajah perempuan itu karena dia pake cadar" ucap cakra menghela nafas berat
"Ya alhamdulillah lagi dong" ucap medina membuat cakra bingung
"Kok begitu?" tanya cakra bingung
"Ya alhamdulillah karena dia bercadar jadi wajah dia tidak akan menjadi objek fantasi laki laki yang tidak bertanggung jawab" ucap medina membuat cakra tersentak karena jujur saja ia juga menjadikan wajah medina objek fantasinya
"Jadi aku harus bersyukur nih di jodohkan sama orang yang gak aku kenal" tanya cakra lesu
"Iya dong. kan kata pepatah TAK KENAL MAKA TA'ARUF. kalo gak kenal ya saling berkenalan lah. aku yakin perempuan yang di jodohkan dengan kamu adalah pilihan terbaik menurut orangtua kamu" ucap medina
"Tapi bukan terbaik buat aku" ucap cakra.
"Ya aku cuma kasih saran. belajarlah buka hati kamu buat wanita itu. sebelum kamu menyesal" ucap medina sembari berdiri dan merapikan gamisnya " assalamualaikum" ucap medina meninggalkan cakra yang masih melamun.
Drrttt,,,drrttt
ponsel cakra berdering dan membuyarkan lamunan cakra.
'Hallo'
'.....'
'oke mah cakra kesana sekarang' ucap cakra sembari mengakhiri panggilan tersebut.
Cakra dalam perjalanan menuju tempat WO yang akan ia sewa untuk pernikahannya. Sesampainya disana cakra melihat mamahnya bersama wanita bercadar sedang sibuk membolak balik album.
"Mah" panggil cakra
"ehh anak mamah udah datang. sini duduk kita pilih paketnya" ucap lisa menarik lengan cakra membuatnya terduduk
"Tante. gimana kalo yang ini?" tanya medina menunjuk sebuah dekorasi yang elegan dan gaun pengantin yang syar'i sesuai dengan keinginannya
"Ya itu bagus gatha" ucap lisa sembari tersenyum
"Ya aku setuju. bagus yang itu" ucap cakra sembari tersenyum menatap mata hitam medina. Entah mengapa cakra merasa mata hitam itu familiar.
Setelah selesai memilih banyak hal dan semuanya beres. lisa mengajak cakra dan medina makan di salah satu restoran di dekat tempat WO tersebut.
"Jadi kapan kalian mau pilih cincin pernikahan?" tanya lisa membuat cakra menatap manik hitam mata medina.
"Gatha gimana mas cakra aja tante. takutnya mas cakranya sibuk" ucap medina sembari tersenyum dan itu membuat cakra terhentak karena menyadari senyum manis itu benar benar milik gadis pujaannya.
"Sayang" ucap seorang wanita yang tiba tiba menghampiri meja mereka dan cakra langsung mendongakkan wajahnya melihat wajah manja joanha sungguh membuat cakra muak.
"Joan" panggil lisa dan gadis itu menoleh ke arah sumber suara.
"Tante lisa" ucap joanha sembari menghambur memeluk lisa.
"kamu kenal cakra?" tanya lisa dengan wajah sumringah
"Iya tante. cakra tuh pacar aku" ucap joan dengan bangga.
Setelah itu pesanan mereka pun tiba bersama dengan pesanan joanha. mereka pun langsung menyantap makanannya kecuali medina yang justru khusyuk dengan doanya.
"Oh itu siapa yank?" bisik joanha di telingan cakra
"Calon istri aku" ucap cakra sontak membuat joanha terkejut
"What the hell??? kamu punya calon istri? terus aku gimana?" tanya joanha dengan nada tinggi sementara medina memulai memakan makanannya dengan tenang dan sesekali berbincang kecil dengan lisa. Joanha memandang pakaian yang di gunakan oleh medina dan dia menggelengkan kepalanya.
"Kamu mau nikah sama perempuan seperti ini? lihat pakaiannya bahkan cuma kain kelebihan bahan" ucap joanha
"Iya aku mau nikah sama dia dan mulai sekarang kita putus" ucap cakra membuat joanha naik pitam. Joanha pun menggebrak meja dan seketika medina langsung mengubah fokusnya ke arah dua orang di depannya. Namun tiba tiba sebuah lengan melayang ke arah wajahnya dengan cepat medina mencengkram lengan itu dan membuat si empunya meringis sakit.
"Awww" teriak joanha membuat cakra terkejut karena cakra mengira jika agatha hanya wanita pendiam yang penurut
"Kenapa anda mau menampar wajah saya?" tanya medina dengan nada datarnya
"Karena loe udah rebut cakra dari gue" teriak joanha
"joan jaga ucapan kamu. kamu cuma pacar dan agatha adalah calon istri cakra. harusnya dia yang melayangkan tamparan ke wajah kamu karena kamu masih punya keberanian buat godain cakra di depan agatha" ucap lisa emosi
"Tapi tante,,," ucap joanha terhenti saat dua orang satpam menariknya keluar.
"Usir wanita ini. dia mengganggu makan siang kami." teriak cakra