Saat Tang San melihat Mata Kosong Kelinci Tulang Lunak Xiao Wu, dia tahu Xiao Wu belum pulih. Mata itu sudah tak berakal lagi. Setelah kehilangan kecerdasannya, dia bukan Xiao Wu-nya lagi. Dalam kesedihan yang ekstrem, tubuh Tang San memilih untuk melindungi dirinya sendiri, membuat pikirannya yang lelah benar-benar kehilangan kesadaran.
Bahkan tidak sadar, Tang San masih tidak tenang. Semua jenis ilusi terus muncul di alam mimpi. Dia memimpikan ayahnya, ibunya, dia memimpikan Xiao Wu secara bertahap semakin jauh. Seluruh tubuhnya tampak dalam tungku peleburan panas kering, membuatnya tidak mampu membuang perasaan menyakitkan ini.
Dia tidak tahu berapa lama waktu berlalu sebelum kesadarannya berangsur pulih. Tang San hanya merasakan sesuatu kabur menempel di pipinya, dan perlahan membuka matanya.