setelah sampai di depan pintu kamar yang kami dapatkan, Fiel mengeluarkan kunci yang diberikan untuk membuka pintu yang berupa sebuah kartu yang bertuliskan nomor kamar di bagian depan dan barcode serta QRcode di bagian belakang. bagian belakang inilah yang digunakan untuk membuka pintu. setelah Fiel mengarahkan bagian belakang kartu tersebut ke sebuah layar kecil sebagai pengunci kamar, dia kemudian menarik gagang pintu kamar tersebut layaknya gagang pintu pada umumnya. setelah pintu terbuka kami pun masuk kedalam kamar tersebut. pemandangan pertama yang kulihat saat masuk ke dalam kamar tersebut adalah sebuah sebuah ruangan yang terlihat seperti ruang tamu dengan ukuran cukup kecil dibandingkan standar ukuran ruang tamu pada umumnya, setidaknya ruang tamu tersebut dapat memuat 6 orang dewasa. barang yang berasa di ruang tamu tersebut antara lain: sebuah meja berukuran sedang sesuai dengan ukuran ruang tamu yang muat untuk 6 orang dewasa, meja tersebut juga dapt digunakan maksimal oleh 6 orang dewasa. meja tersebut terletak di tengah ruangan, dengan tinggi 35 cm. ruang tamu ini bergaya jepang tradisional, dimana untuk duduk di ruang tamu ini kita tidak menggunakan kursi hanya menggunakan bantal duduk. meja disini mirip seperti "Kotatsu" yang berada di jepang. di tengah meja ditaruh sebuah vas bunga dengan bunga mawar yang terdiri dari 3 warna yaitu berwarna merah, putih, dan merah muda. di ruangan ini disertai sebuah jendela besar seukuran ruangan yang memudahkan untuk melihat pemandangan keluar dengan lebih leluasa dan jelas. diruangan ini juga dilengkapi sebuah AC untuk menaikkan maupun menurunkan suhu ruangan. setelah dari ruangan ini terdapat dua pintu lagi, satu dibagian kanan ruangan ini dan satu lagi dibagian kiri ruangan ini didepan kedua pintu itu bertuliskan tulisan yang berbeda. di pintu yang berada di bagian kanan bertuliskan Shara Quinn sedangkan di pintu yang berasa di bagian kiri bertuliskan Fiel. setelah membaca tulisan itu kami melanjutkan menelusuri kamar masin-masing.
"Ruanganku di bagian kanan? kalau begitu aku masuk ke ruanganku dulu ya, Fiel."(S)
"ya, baiklah. lagipula aku juga mau masuk ke ruanganku."(F)
sambil mengatakan itu, Fiel berjalan meninggalkan ruang tamu tersebut dan masuk ke ruangannya.
(*dalam hati shara sambil berjalan menuju kamar: "Fiel itu sebenarnya baik, hanya saja dia kurang hangat, dia dingin! lebih baik aku sekarang mandi terlebih dahulu kemudian beristirahat sebentar, atau sebaiknya aku segera mencari informasi? ah, tidak! sebaiknya aku beristirahat sebentar, sepertinya lebih baik aku pergi ke kafe yang berada di hotel ini terlebih dahulu! aku ingin minum sedikit kopi. lebih baik aku juga menanyakan Fiel.)
saat ini aku berada di depan pintu ruanganku dan sedang mencoba membukanya saat terdengar suara...
"Silahkan scan sidik jari anda, nona shara quinn"(sistem)
ternyata teknologi disini memang sangat maju, banyak sistem keamanan yang terpasang disini.
setelah itu aku melatakkan jari telunjukku di sebuah layar kecil dibawah gagang pintu, kemudian terdengar suara lagi dari sistem
"sidik jari telah di scan, selanjutnya kedepannya anda sudah dapat membuka kunci pintu ruangan ini dengan sidik jari anda. sekarang silahkan buka pintu ini untuk memasuki ruangan"(sistem)
akupun membuka pintu tersebut, setelah masuk aku melihat sebuah kasur di sudut ruangan berukuran untuk 2 orang. didepannya, terdapat sebuah meja dan sebuah kursi serta beberapa majalah diletakkan diatas meja tersebut. di atas meja tersebut juga ada sebuah vas bunga dengan 3 macam bunga mawar juga. kemudian disebelah kiri kasur terdapat sebuah meja dengan lampu tidur diatasnya di sebelah kanan kasur adalah tembok pembatas antara ruangan ini dengan ruang tamu. kemudian di sebelah kiri meja yang berada di depan kasur terdapat sebuah pintu, pintu tersebut mengarah ke pintu di depan kasur. setelah dicek ternyata tempat itu merupakan sebuah ruang ganti di dalamnya terdapat beberapa pakaian kasual dan formal serta seragam yang bertuliskan namaku "SHARA QUINN". menurut tebakanku seragam ini adalah seragam digunakan untuk ujian besok. dan, benar saja! setelah melihat pesan yang digantung di gantungan baju bersama dengan pakaian tersebut, ternyata bertuliskan: "Gunakan seragam ini untuk ujian besok, jangan lupa. tertanda Zoel Sheerty, pengawas ujian."
(*dalam hati shara: pengawas ujian? ternyata guru Zoel Sheerty juga mengawas ujian ini.)
selanjutnya, ia menemukan sebuah pintu lagi. arah pintu itu sama seperti pintu menuju ruang ganti tadi. setelah dicek ternyata pintu itu menuju ke kamar mandi.
(*author: nggak usah dijelasin lah ya isinya apa aja. lagipula, isinya sama kayak kamar mandi hotel pada umumnya)
Shara pun segera bersiap untuk mandi, kemudian masuk ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya dengan berendam.
setelah selesai, aku pergi keruang ganti, mengambil sebuah baju kasual dan memakainya. kemudian aku pergi keluar dari ruang ganti dan duduk di sebuah kursi santai di balkon berada di samping meja di samping kasur tadi. setelah duduk sebentar aku pergi keluar dari ruanganku, kemudian berdiri di depan kamar fiel dan menyampaikan kedatanganku lewat sebuah monitor kecilnyang dapat menampilkan gambar lewat kamera. aku melihat Fiel segera menuju monitor di dalam ruangannya, berdiri di depan kamera menjawab pesanku
"baikalah aku akan ikut kesana. tunggulah sebentar."(F)
mendengar pesan itu aku menunggunya sambil melihat pemandangan dan duduk di depan meja. setelah beberapa menit kemudian terdengar suara yang sangat kukenal. ya, itu Fiel
"ayo, kita pergi!"(F)
"hm? oh! ya, baiklah. ayo pergi!"(S)
kami pun pergi ke kafe yang berada di lantai satu.
setelah sampai ke kafe tersebut kami mencari tempat duduk dan duduk di salah satu tempat duduk tersebut.
kemudian seorang pelayan datang dan menawarkan menu.
"selamat datang, silahkan menunya."(pelayan cafe)
"terimakasih"(S)
kami melihat menu dan memutuskan
"saya ingin memesan secangkir coffee cappuccino"(S)
"secangkir americano caffe latte"(F)
"baik, jadi secangkir coffee cappuccino dan secangkir americano caffe latte. mau ditambah?"(S)
"hm..... kalau begitu tambah sebuah pancake dengan sirup maple tentunya!"(S)
"baiklah, jadi secangkir coffee cappuccino, secangkir americano caffe latte, dan satu porsi pancake dengan sirup maple. ada lagi?"(pelayan kafe)
"tidak, sementara itu saja. terima kasih."(S)
"sama-sama. kalau begitu saya permisi"(pelayan kafe)
"baiklah, silahkan"(S)
setelah itu mereka menunggu beberapa menit dalam keheningan. dan setelah pesanan mereka sudah siap, setelah tegukan pertamanya shara memulai topik pembicaraan.
"Fiel, setelah ini aku mau menelusuri perpustakaan yang berada disini. apakah kamu mau ikut?"(S)
"baiklah, aku ikut"(F)
"kalau begitu setelah menghabiskan ini, kita akan segera pergi menuju perpustakaan yang berada di lantai pertama, di lantai ini! apakah ada pendapat lain, Fiel?"(S)
"Tidak."(F)
"baiklah, kalau begitu kamu setuju ya"(S)
"iya"(F)
mereka pun menghabiskan minuman dan makanan mereka. setelah itu mereka menuju ke perpustakaan di lantai pertama.
"jadi ini perpustakaan lantai pertama di hotel ini"(S)
"iya"(F)
"kalau begitu ayo kita masuk, Fiel"(S)
"ya, ayo masuk"(F)
merekapun memasuki perpustakaan ini
BERSAMBUNG ........
###
Halo, ketemu lagi. hari ini aku ingin menjelaskan di episode sebelumnya, Fiel menolak tawaran shara karena semua fasilitas yang tersedia disana selama mereka beristirahat gratis. jadi tentu saja dia menolaknya. dan saat tadi dia berada di depan kafe dia membaca pengumuman tersebut. kalian pasti bisa membayangkan ekspresinya. wajahnya berubah merah dan berpura-pura tidak tahu. Fiel sudah mengetahui hal itu dan ia tertawa kecil di dalam hati. namun di luar dia bersikap seolah-olah tidak mengetahuinya dan tidak memberikan respon apapun sehingga, shara merasa tenang dan bersikap biasa saja seakan tidak terjadi apa-apa.
sudah itu dulu ya....
TERIMAKASIH.