Situasi dimana keduanya saling pandang dan terdiam, terbawa angan mereka masing-masing. Tiba-tiba seorang wanita masuk dan membuyarkan lamunan mereka.
"Ludius…! Apa yang sedang kalian lakukan?" Teriak wanita yang baru saja datang dengan perasaan geram, dia menghampiri Silvia dan menariknya hingga terjatuh.
"Augh…". Silvia mencoba berdiri dan berjalan mundur.
"Siapa kamu, apakah kamu salah satu simpanan dari calon tunangan ku?" Mendengar itu, dada Silvia tiba-tiba terasa sesak.
"Maaf Nona, saya tidak bermaksud seperti itu pada Tuan Lu, Sungguh tadi hanya sebuah kecelakaan. Saya hanyalah pelayan, tidak mungkin saya berani berbuat seperti itu. Saya Permisi dahulu". Silvia keluar ruangan dengan wajah tertunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang berubah mendung.
"Xiang Zhu, Barusan apa yang telah kau perbuat padanya…! Apa aku memberimu izin untuk menarik dan mendorongnya hingga terjatuh?" Ludius berubah menjadi marah melihat apa yang terjadi pada Silvia.
"Ludius, apa kamu sedang membelanya? Jelas-jelas dia bersalah karena telah menggoda mu. Aku ini calon tunanganmu, Apakah aku harus mengingatkan mu lagi tentang surat wasiat dari mendiang Ibumu?" Wanita yang tengah berdebat dengan Ludius adalah Xiang Zhu, Dia berbicara dengan nada mengancam, seolah-olah mengerti dengan kelemahan dari Ludius.
"Xiang, Ingatlah..! Aku menerima mu hanya karena surat wasiat yang kau bawa. Jika aku menemukan bukti bahwa surat itu palsu, atau kau telah membohongi ku. Aku tidak segan-segan untuk membuat hidupmu lebih menyakitkan dari pada neraka itu sendiri..! Sekarang, keluar..!" Usir Ludius,
"Baik, aku akan keluar. Aku kemari hanya untuk melihat keadaan mu, Syukurlah ternyata kau baik-baik saja. Dan Ludius, kita perlu memesan gaun untuk pesta pertunangan kita. Aku sudah memilih tempatnya untuk…" Belum selesai Xiang berbicara Ludius memotong perkataannya dengan geram.
"Cukup..! Tidak perlu basa-basi. Aku tahu, kau kemari hanya untuk meminta uang bukan!". Memberikan kartu gold "Pin ada di belakang kartu. Sekarang, keluar..!" Usir Ludius. Xiang Zhu keluar dengan senyum Liciknya.
"Bibi Yun, apa Bibi ada di luar?" Panggil Ludius .
"Ada apa Tuan memanggil saya?" Bibi Yun berjalan masuk
"Perintahkan salah satu orang kita untuk diam-diam mengikuti kemanapun Nona Xiang Zhu pergi".
"Baik Tuan, Saya akan segera mengurusnya. Maaf jika saya bertanya, apakah Tuan mulai meragukan Nona Xiang Zhu sebagai wanita yang mendiang Nyonya besar inginkan?"
"Aku dulu percaya begitu saja karena ini menyangkut mendiang Ibu. Tapi, setelah ku fikirkan kembali, seperti nya ada yang wanita licik itu sembunyikan. Bagaimanapun aku harus menemukan bukti yang menunjukkan bahwa dia bukanlah orangnya"
"Baik Tuan. Apa ada hal lain yang Tuan inginkan?"
"Cari tahu dimana Silvia berada, aku khawatir dia akan diincar kembali oleh orang-orang yang mempunyai masalah denganku. Jika dia berada di luar, paksa dia untuk kembali. Itu lebih baik untuknya"
"Baik Tuan, Saya permisi".
'Mulai sekarang, kehidupan mu akan semakin sulit gadis kecil. Bagaimana kamu akan menghadapinya, aku akan selalu mengawasi mu dari jauh'.
"Ludius, aku ingin mengatakan hasil dari penyelidikan kemarin" Tiba-tiba saja Longshang masuk tanpa mengetuk pintu.
"Ada apa, apakah ada sesuatu yang penting?". Ludius mengerutkan kening, seperti tahu apa yang akan dikatakan oleh Longshang.
"Aku hanya ingin menyampaikan hasil akhir dari penyelidikan kemarin. Setelah di interogasi, sayang sekali kita tidak bisa mendapat banyak informasi mengenai organisasi BLACK EMPEROR dari si tua Li Zhueyan. Dia hanya mengatakan bahwa pemimpin mereka selalu bergerak di balik layar, Mereka selalu menyebut pemimpin mereka adalah Tuan Tongzhi Zhe. Sedangkan Jersey Lu, Mengenai kejadian 15 tahun silam, Dia mengatakan kau harus berhati-hati dengan pemimpin dari Black Emperor, dia terkenal akan kelicikan nya" Longshang menjelaskan panjang lebar mengenai apa yang dia dapat dari penyelidikan.
"Jika yang dikatakan Jersey benar. Kemungkinan pemimpin mereka orang yang sama dengan kejadian 15 tahun silam".
"Ludius, Apakah kau akan terus membalas dendam atas kejadian 15 tahun silam. Jika memang kau benar-benar akan mencari sampai akarnya, Kau telah melibatkan Silvia di dalamnya, maka sampai kapanpun dia akan berada dalam bahaya. Apa kau serius dengan ini?"
"Aku sudah fikirkan itu, Kejadian 15 tahun lalu tidak mungkin aku bisa melupakannya. Semua anggota keluargaku di bunuh, Dan aku masih bisa selamat hanya karena keberuntungan. Aku harus hidup di panti asuhan, dan bertemu dengan kalian, yang sedikit aku sesalkan adalah mengapa aku tidak bisa mengingat wajah dan semua tentang gadis kecil yang selalu datang ke panti hanya untuk menghibur ku. Dia menghilang setelah kita beberapa bulan bersama. Aku terus mencari tetapi tidak ada jejak sama sekali"
Tok.. tok.. tok..
Terdengar suara pintu di ketuk.
"Sudahlah..! ada orang yang datang. Siapa disana?"
"Ini saya Tuan". Silvia membuka pintu dan masuk. Dia menundukkan wajahnya, dan menghampiri Ludius.
"Bibi Yun mengatakan Tuan memanggil saya untuk datang kemari. Apa Tuan memerlukan sesuatu?" Silvia berbicara tanpa memandang Ludius. Dia seperti sedang menjaga jarak dengannya.
"Ludius, aku keluar dulu. Seperti nya kau membutuhkan waktu dengan gadis kecilmu ini" Longshang berjalan keluar.
"Ada apa denganmu, mengapa kamu berbicara tanpa memandangku..". Ludius merubah posisi menjadi duduk dan menarik Silvia kedekapannya "Apakah aku harus melakukan ini agar kamu mau menatapku?"
"Hentikan Tuan..! apa Tuan ingin aku di tuduh merebutmu oleh tunangan Tuan?
"Jadi kamu menjauh dariku hanya karena wanita licik seperti Xiang Zhu, Apakah kamu cemburu gadis kecil?" Memandang Silvia yang membuang muka.
"Tuan Lu, Lepaskan aku. Siapa juga yang cemburu, apa hak ku cemburu pada tunanganmu. Dan seperti yang dikatakan olehnya, Aku hanyalah pelayan dan simpanan mu yang kapan saja kamu merasa bosan, kamu akan membuangnya seperti baju bekas". Mendengar itu, Ludius tersenyum dan memalingkan wajah Silvia kearah nya.
"Jadi, agar aku tidak bosan padamu. Bagaimana kamu akan menyenangkan hatiku gadis kecil?" Silvia tersentak mendengar ucapan Ludius.
'Salah... Aku pasti telah salah bicara tadi. Sebenarnya apa yang aku katakan tadi hingga membuat Ludius berpikiran seperti itu?'. Mereka saling pandang,
"Tu.. tuan, apa yang akan Tuan lakukan?" Wajah mereka semakin dekat hingga tidak ada jarak diantaranya. Silvia menutup mata dan menundukkan wajah hingga kecupan melesat di kening Silvia. Tanpa sadar wajah Silvia memerah, menahan malu. Seketika ingatan mengenai kejadian di jampus singgah begitu saja hingga membuat wajah Silvia semakin memerah mengingat kejadian itu.
"Gadis kecil, sepertinya kamu harus memikirkan cara lain untuk bisa menyenangkan hatiku. Bukankah kamu tidak suka jika aku dimiliki oleh wanita licik seperti nya?" Ludius terus menggoda Silvia yang jelas - jelas malu oleh perbuatannya.
"Sudahlah Tuan, dilihat dari Tuan yang sudah bisa menggoda, sepertinya Tuan sudah sembuh, Aku harus pergi! Besok aku harus kuliah". Silvia melepaskan diri dari pelukan Ludius dan berlari keluar.
'Gadis kecil, sampai kapan kamu akan terus mengelak. Apa kamu sadar Perkataan dan hatimu mengatakan yang sebaliknya?'.