Ludius mengambil piring dan sedikit nasi dengan beberapa lauk dan sayur. Dia ikut menemani Silvia makan siang.
"Tidak Sayang, kamu akhir-akhir ini sensitif sekali, Apa kamu sedang PMS? . Lebih baik kamu habiskan makananmu dan istirahatlah". Ludius berkata dengan lembut membuat Silvia tersadar akan sikapnya akhir-akhir ini.
"Maaf kalau sikapku akhir-akhir ini menjengkelkan. Aku tidak bermaksud untuk… ". Jari telunjuk Ludius menutupi mulut Silvia.
"Ssst.. Jangan diteruskan, aku lebih menyukai Silvia yang seperti ini. Memperlihatkan cinta dengan apa adanya dengan menunjukkan kejengkelan dan kemarahanmu yang manja dari pada mendengar mulut manis yang kadang membawa ke sebuah kebohongan dan ketidaksetiaan".
Silvia yang sedang menikmati makanannya menghentikan sejenak makannya. Dia berfikir sejak kapan Pria yang selalu bermain dengan nyawa seseorang tanpa pandang bulu berubah menjadi pria yang penuh pengertian dan kesabaran?.