Silvia terdiam terpaku melihat siapa yang datang. Tidak hanya Silvia, LongShang pun merasakan hal yang sama.
"Silvia, tenanglah.. Apapun yang terjadi, pasti ada alasan dibalik semua ini". Bisik LongShang, dia menggenggam tangan Silvia erat untuk menguatkan hatinya.
Orang yang mirip Ludius turun bersama seorang wanita Blasteran Inggris China. Mereka berjalan menghampiri Silvia dan LongShang.
" Hallo Nona Silvia senang bertemu denganmu. Aku sudah mendengar banyak hal tentangmu dari sekretarisku".
Silvia menjabat tangannya dengan senyuman "Hallo Nona Elena Clark Anderson, Saya juga senang bertemu dengan anda. Maaf sebelumnya.. Saya kira Nona Elena datang bersama Sekretaris anda".
"Oh Nona Silvia, dia Jason calon suamiku". Melihat kearah Jason atau Ludius, Elena menggandeng Jason dengan erat, seakan sedang menunjukkan kedekatan mereka. "Sayang, dialah Nona Silvia yang akan menjalani kontrak dengan Perusahaan Anderson".
Jason mengulurkan tangan dengan senyum Dinginnya. " Hallo Nona Silvia, Saya Jason William Smith. Senang bisa berjumpa dengan pembisnis muda seperti anda".
"Hallo Tua Jason, Saya Silvia Zhuan". Silvia menatap Jason lama,
'Jelas sekali kamu adalah Ludius. Bagaimana kamu bisa sampai seperti ini Tuan Lu?'. Batin Silvia. Silvia hany terdiam melihat kedekatan mereka, dia menahan semua air mata dan kesedihannya dalam-dalam.
"Tuan Jason dan Nona Elena silahkan ikut kami. Kami telah menyiapkan jamuan makan siang. Dan Mobil telah menunggu Tuan dan Nona" kata LongShang, dia menemani Jason dan Elena menuju mobil mereka.
"Sayang.. Kamu tahu, aku sudah 8 tahun tidak melihat China. Sepertinya kita akan menikmati liburan kita selagi kita disini". Kata Elena manja.
"Terserah padamu. Kalau kamu ingin liburan disini silahkan. Lagi pula Ayahmu juga tidak melarangnya".
"Sayang.. Ada apa denganmu hari ini, Mengapa kamu terlihat dingin sekali padaku?. Apa aku telah melukai hatimu?". Langkah mereka terhenti, terlihat Elena merayu Jason denga mesra didepan Silvia yang berada di belakang mereka.
"Apa yang kamu lakukan Elena, kita sedang melakukan perjalanan bisnis. Jangan melakukan hal yang memalukan, kita sedang ada di China saat ini". Jason melepas pelukan Elena dan masuk kedalam mobil.
Silvia yang melihat dari kejauhan hanya bisa terdiam untuk kedekatan mereka. Mereka mulai masuk kedalam mobil, Silvia dan LongShang menyusul menuju Jamuan makan siang.
****
Tiba di sebuah Restaurant dengan tema Garden. LongShang menyewa Tempat yang pernah Silvia pakai untuk menjamu Tuan Zhuan. Sayang sekali, Silvia tidak mengingat itu.
Sebuah bangunan yang di kelilingi oleh taman yang indah dan terlihat sejuk walau disiang hari itu membuat Elena sedikit takjub saat masuk kedalamnya..
"Nona Silvia, tempat ini sangat Amazing. Terasa sejuk dan nyaman".
"Silahkan duduk Tuan dan Nona, Kami sudah menyiapkan beberapa makanan untuk anda. Semoga kalian suka". Silvia memperseliahkan Jason dan Elena untuk duduk.
Mereka duduk bersebelahan, entah karena Silvia cemburu atau memang mereka kelihatan mesra didepan Silvia.
Pelayan datang membawa beberapa menu hidangan dan menaruhnya dimeja. Bebek Peking, Bintang hulu (Manisan) , Jiaozi, Ma Yi Shang Shu, Chow Mein. Dan beberapa jenis minuman, semua tersaji di meja.
"Silahkan di nikmati Tuan dan Nona hidangannya, Semoga kalian menikmatinya".
Jason dan Elena mulai mencicipi makanan satu persatu. Disaat Elena mencicipi salah satu hidangan tiba-tiba dia memuntahkannya.
"Hei.. Apa-apaan ini..! Mengapa makanan seperti ini kalian sajikan kepadaku?. Cepat..! Singkirkan makanan ini dari hadapanku!".
Elena terpancing emosi membuat Silvia sedikit kerepotan. "Maafkan kelalaian saya karena telah menyajikan makanan ysng tidak sesuai selera anda. Saya pasti akan segera menggantinya".
Braak…!
Elena menggebrak meja hingga membuat minuman yang berada disamping Silvia jatuh dan tumpah diatasa pakaiannya.
"Nona Silvia, kesan pertama seseorang itu akan berdampak pada penilaian dan hasil akhir dari sebuah kesepakatan. Dan kamu tahu, kamu telah membuat kesan pertamaku pada kalian buruk!". Cecar Elena.
"Cukup Elena..! Apa seperti ini caramu bersikap kepada orang lain?. Mereka tidak tahu apa yang kamu suka dan tidak kamu suka. Jadi nikmati saja jamuannya. jika ada yang tidak kamu suka, kamu bisa mengatakannya baik-baikan?".
Jason yang mendengar perkataan Elena justru menasehatinya didepan semua orang, yang membuat Elena semakin kesal. Elena duduk terdiam sambil meneruskan makannya dengan perasaan kesal.
Jason berdiri dan berjalan kearah Silvia. "Maafkan saya Nona Silvia, Elena tidak bermaksud seperti itu pada kalian". Jason memberikan sapu tangan pada Silvia "Pakailah sapu tangan ini untuk membersihkan bajumu yang kotor".
Silvia tercengang melihat sapu tangan yang Jason berikan. Hati dan perasaannya bergemuruh melihat sapu tangan rajutan miliknya disimpan oleh pria yang menyebut dirinya Jason.
"Tuan Jason, dari mana Tuan mendapat sapu tangan ini?". Tanya Silvia lirih.
"Itu pemberian dari seseorang. Mengapa Nona bertanya hal itu? Apa sapu tangan itu mengingatkan Nona pada seseorang?" Tanya Jason yang masih berdiri disamping Silvia.
"Tidak, hanya mirip dengan sapu tangan yang saya berikan pada seseorang yang saya cintai". Silvia terdiam beberapa saat. " Sudahlah lupakan Tuan Jason, sepertinya calon istri Tuan sangat kesal hari ini. Lebih baik kita sudahi saja makan siang ini".
Perkataan Silvia lirih, dia bahkan tidak berani menatap wajah Jason. LongShang yang sedari tadi diam pun angkat bicara.
"Tuan dan Nona Elena, kami telah menyiapkan Apartement untuk Tuan singgahi. Silahkan Tuan Jason mengantar Nona Elena menuju tempat yang kami siapkan". kata LongShang menyarankan.
"Sayang, sepertinya aku memang butuh istirahat. Aku sangat lelah hari ini".
"Lain kali pakailah Dress yang tidak terlalu terbuka, itu akan mengganggu kesehatanmu".
Jason dan Elena beranjak dari tempat makan, Jason membuka Jasnya dan menutupi tubuh Elena yang memang memakai pakaian yang cukup terbuka.
Jason dan Elena berlalu dari pandangan Silvia. Dia masih duduk terdiam memandang sapu tangan yang menjadi pengikat mereka.
"Apa yang sedang kamu rencanakan Tuan Lu, jelas-jelas kamu mengingat sapu tangan ini. Tapi mengapa kamu melakukan semua ini didepanku? Apakah kamu telah melupakanku sepenuhnya?. Apa memang ada hal yang mengaharuskanmu bersikap seperti ini?. Aku butuh penjelasanmu Tuan Lu..!" Gumam Silvia.