"Bukan urusanmu Tuan Daniel Qin! Lagi pula siapa yang memberimu undangan dan hak untuk datang kemari. Jangan pernah melakukan hal apapun jika pada akhirnya itu hanya untuk ambisimu saja. Aku tidak butuh belas kasihanmu". Tandas Silvia, ia sudah harus pergi dan menyingkir dari pria bernama Daniel Qin itu.
Bagi Silvia, Daniel Qin bagai bom waktu yang kapan saja bisa meledak tanpa bisa diprediksi apa yang di inginkan sebenarnya. Bukankah menjauh dan tidak memiliki perantara untuk berhubungan apapun dengannya itu adalah hal yang terbaik?!
Dengan sigap Daniel Qin mencekal lengan Silvia, membuat Silvia tidak bisa pergi begitu saja dari genggamannya. Daniel memang mencekal lengan Silvia, dan caranya juga terlihat kasar. Tapi sebenarnya dia tidak seburuk itu setelah Silvia memaksa untuk melepaskannya.
"Lepaskan tanganku Tuan Daniel. Apa kau ingin aku berteriak agar semua orang tahu apa yang kamu lakukan padaku?". Kata Silvia dengan nada kasar.