"Percayalah padaku, Sayang. Tidak pernah sedikitpun terbesit dalam hatiku untuk memiliki Shashuang. Dia masa lalu dan sampai kapanpun tidak akan ada yang bisa merubah hal ini. Aku hanya perlu waktu untuk bisa mendapatkan hak asuh Azell seutuhnya. Aku bisa saja menggunakan kekerasan, tapi Azell terlalu pintar untuk tahu masalah seperti ini. Aku tak berdaya di hadapan takdir."
"Aku tahu, kau selalu mempunyai alasan di setiap keputusanmu. Aku takkan menyalahkanmmu." Jawab Silvia dengan senyum tipis meski perasaannya masih terluka.
Ludius melepas dekapannya, ia membalikkan posisi Silvia menjadi berhadapan dengannya. Kedua tangannya memegang wajah Silvia. "Kamu percaya padaku kan Sayang?". Tanya Ludius sekali lagi dan di balas dengan sebuah anggukan.
Mata Ludius melirih tangan Ludius dan tidak mendapati bunga lotus yang di petik olehnya. "Sayang, bunga lotusnya kau kemana,kan?".