Setelah membujuk Nadia dan meredakan amarahnya yang sempat meledak-ledak, Wangchu langsung menggenggam tangan Nadia membawanya keluar dari kamar tamu untuk bergabung ke ruang makan.
"Permisi Bibi, maaf kami datang terlambat." Celetuk Wangchu yang baru saja datang bersama Nadia. Mereka masih berdiri di depan pintu menunggu sang pemilik rumah mempersilahkan mereka masuk.
"Apa yang kalian lakukan disana nak, ayo masuk. Mari ikut makan malam bersama." Sahut Ibu Yuliana.
"Baik, terima kasih Bi, kami tidak akan sungkan.." Wangchu masih memegang tangan Nadia dan membawanya ke meja makan di samping Ibu Yuliana.
Mata Ludius yang tidak sengaja menangkap hal itu tentu saja tidak ingin melewatkannya. Ia diam-diam terus mengawasi mereka sambil menyantap makan malamnya. "Ekhem.. Nadia, bagaimana perjalanan dari Indonesia? Pasti begitu melelahkan ya. Maaf sudah merepotkanmu untuk ikut datang ke Indonesia." Celetuk Ludius di tengah makan malam mereka.