Seorang pria yang Silvia kenal hangat kini pria tersebut datang dengan tatapan tajam nan dingin menusuk datang bersama kedua tangan kanannya mencegah pria Han membawa Silvia pergi.
"Tuan Daniel, bagaimana anda bisa ada di sini?". Tanya Silvia kaget, ia bahkan heran dengan kedatangan Daniel yang tepat waktu.
"Nona Silvia, saya hanya ingin duduk menikmati Coffe di Cafe ini dengan sahabat saya, tapi tidak di sangka ada seseorang yang berani membawa anda paksa".
"Tuan Daniel, aku tidak apa-apa. Mereka membawa senjata api, saya takut anda akan terluka nantinya hanya karena menyelamatkan saya". Ujar Silvia semakin khawatir,
"Lepaskan wanita yang ada di tanganmu! Kau tidak ada hak untuk menyentuhnya". Gertak Daniel, tatapan hangat yang pernah Silvia lihat seakan tenggelam terganti dengan sorot mata tajam yang mengerikan.
'Daniel.. Ini ketiga kalinya kami bertemu, namun sorot matanya kali ini sangat berbeda. Lebih seperti pria yang haus darah.. '. Batin Silvia.