Ludius yang sedang memakan bagiannya menghentikan makannya dan meletakkan sendok serta garpunya. Ia menghampiri Silvia yang menangis tiba-tiba. "Sayang.. Mengapa kamu menangis?". Tanya Ludius,
Dengan sabar dan penuh perhatian Ludius memeluk Silvia dan mengelus punggung istrinya. "Kalau kamu teringat Ibu Yuliana, kamu nanti bisa pulang ke Indonesia dan tinggal disana". Tawar Ludius pada Silvia yang masih menangis membasahi kerah kemeja Ludius.
"Tapi kalau aku ke Indonesia, lalu siapa yang akan menemanimu pergi ke England? Aku nggak mau kamu pergi sama wanita lain TITIK!! ". Emosi Silvia terus berubah, kini ada gurat jengkel di wajahnya.
"Baiklah. Terserah padamu Sayang, yang terpenting berhentilah menangis dan habiskan makananmu.. ".
"Uhm.. ".
Ludius melepas pelukannya, ia dengan telaten duduk di samping Silvia dan menyuapi istrinya yang saat ini Mood nya benar-benar berubah 180 derajat dari biasanya.
***