"Terserah kau saja, toh ini kantormu! Oh benar juga, adat dan budaya kita memang berbeda. Aku yang melihat hal ini jujur saja merasa bahwa wanita dipandang terlalu rendah". Silvia mengalihkan pandangan dan duduknya membelakangi Ludius, ia semakin kesal saja dengan jawaban suaminya,
'Apanya yang fashion!! Benar-benar deh, aku tidak tahu apa yang dipikirkan Ludius tentang pendapatku'. Gerutu Silvia dalam hati,
"Sayang, itukan masalah persepsi seseorang. Sudah dong merajuknya.. ". Bujuk Ludius, ia menggelitik pinggang Silvia yang sejatinya sensitif,
"Pfft.. Pfft.. Aku tak akan tergoda!! ". Silvia tetap bersikukuh meski ia menutup mulutnya untuk menahan tawa, ia sebenarnya lebih takut suaminya yang mata keranjang main mata dari pada sikap Bianca.
"Baiklah, kau tak mau memaafkanku? ", rayu Ludius dan menghentikan kejahilannya,
'sepertinya Silvia memang marah..'
"..."
"Ya sudahlah. Aku pergi nih.. ". Ludius beranjak dari duduknya dan melangkah perlahan.