Begitu pula dengan Ludius, dadanya yang semula bergemuruh, otot-ototnya yang menegang seketika melemas. Ia perlahan melepas miliknya dari dinding dalam vagina istrinya yang mengapit kuat miliknya. Setelah terlepas ia beranjak dari atas tubuh istrinya dan berbaring dengan posisi menyamping melihat istrinya yang nampak kelelahan dengan peluh membasahi keningnya. Dengan lembut Ludius mengecup kening istrinya lalu mengusap keringat di kening istrinya dengan jemarinya yang kekar.
Teringat akan buah hati mereka, Silvia menggapai tangan Ludius dan mengusap lembut perutnya. "Suamiku... Buah hati kita pasti senang melihat kita yang sedang bersama seperti ini.. ". Katanya dengan senyum mengembang.
"Baby.. Baik-baik kamu di rahim Mamamu ya, jangan nakal dan usil agar Mamamu tidak merasa kesusahan. Aku akan sebisa mungkin menjaga, dan merawat kalian berdua hingga kamu lahir kedunia ini". Perkataan bijak Ludius membuat Silvia merasa tenang dan semakin yakin akan hubungan pernikahan mereka.