Di ruang depan Zain baru saja menelfon Dokter untuk memeriksa keadaan Silvia. Meski Zain diam, ia masihlah orang yang mencintai Silvia. Bohong kalau Zain tidak khawatir.
Drrrt.. Drrrt..
Terdengar dering telefon dari ponsel milik Zain. Ia secepatnya mengambil ponsel itu dan melihat dari siapa panggilan itu berasal. Seketika Zain kaget melihat terdapat panggilan masuk dari Markas SSIA.
[ "Zain, Bagaimana kabarmu! Apakah kau masih mengingat suaraku?".]
["Komandan, tidak perlu basa basi. Ada hal apa yang membuat Komandan tertinggi di Kemiliteran menelfonku?".]
[ "Kau sudah lebih dari 1 bulan tidak memberiku laporan. Apak kau masih ingat tugasmu disana?".]
["Aku tidak akan pernah lupa dengan tugasku, secepatnya aku akan memberi laporan resmi pada atasan".]
["Dengar, tinggalkan China! Pergilah ke Inggris untuk menyelidiki sesuatu".]
["Maaf Komandan, saya tidak bisa. Tugas saya di China belum tertuntaskan, bagaimana bisa Komandan menyuruh saya meninggalkannya begitu saja?".]