Pria tanpa nama menghentikan Petikan gitar dan lirik yang sedang di nyanyikannya. "Jaga dia baik-baik ". Kata pria itu lirih. Dia membiarkan Ludius pergi membawa Silvia dan hanya melihat kepergian Silvia dari dalam rumah.
Tanpa Ludius sadari, Silvia meneteskan air mata saat keadaannya masih dalam keadaan pingsan.
"Tak pernah ku ragu dan selalu ku ingat..
Berlinang matamu dan sentuhan hangat..
Ku.. Saat itu takut mencari makna..
Tumbuhkan rasa yang sesakkan dada..
Kau datang dan pergi oh.. Begitu saja..
Semua kuterima apa adanya..
Mata terpejam dan hati menggumam..
Diruang rindu kita bertemu.. ".
Dalam perjalanan tidak sengaja Ludius memperhatikan Silvia. Dia baru menyadari wajah Silvia basah oleh air mata.
"Apa arti pria itu dalam hidupmu Sayang?. Mengapa kamu sampai meneteskan air mata bahkan dalam keadaanmu yang sedang tidak sadar? ".