Perlahan Ludius melumat bibir manis Silvia dengan lembut. Tanpa pemberontakan Silvia menerima ciuman tanpa sengaja itu. Wangi nafas Ludius bahkan tercium jelas hingga membuat Silvia perlahan menikmati manisnya bibir suaminya itu.
Beberapa saat telah berlalu, Silvia yang telah melepas ciumanya beranjak dari tubuh Ludius. Dia terduduk dengan perasaan malu yang tidak bisa dia ungkapkan memilih membelakangi suaminya.Ludius beranjak dari ranjangnya, dia berjalan kearah lemari untuk mengambil bajunya.
"Sayang, Apakah kamu mau membantuku beribadah?. Aku sudah mempelajari nya, tapi sepertinya tidak semudah itu". Kata Ludius,
Silvia yang masih terduduk Sendiri menyembunyikan wajahnya. Mengangkat dan Memalingkan pandangannya pada Ludius,
"Aku tidak sepandai itu. Kita akan belajar bersama untuk memulai kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah". Balas Silvia lembut.