Chereads / CERITA CINTA BIASA / Chapter 12 - Cinta Bukan Segalanya

Chapter 12 - Cinta Bukan Segalanya

Cinta duduk di sofa hitam sambil mengusap lembut bulu Allie, Corgi kesayangannya. Allie melihat Cinta menangis dan mengerti majikannya sedang bersedih. Ia menjilati aliran air mata di pipi Cinta. Cinta memeluk Allie sambil menangis.

Pintu kamar Cinta terbuka, Jeana masuk dengan tergesa-gesa membawa barang perlengkapan menginap dan steik buatan chef Juna. Jeana menaruh tas perlengkapannya di lantai, menaruh steik di meja sofa dan memaksa duduk di sebelah Cinta. Aling terpaksa merelakan posisinya direbut Jeana. Ia sudah terbiasa dengan kelakuan Jeana. "Cinta... Sorry gue baru dateng... Sorry gue telat... Eh, Cinta... Elo kenapa?. Kenapa mata elo sembab gitu... Jangan sedih, Ellios tuh cuma sahabat kecil gue, karena dia lagi ada projek di sini jadinya dia bakalan lama kok datengnya, Ellios mau melepas rindu juga kok sama kita, Gandaria kan grup kesayangannya di kota J. Ellios mau bayarin Gandaria nonton dan makan loh... Menyambut kedatangannya. Allie, sana dulu gih... Kita kan mau ngerumpi...!"

Allie melompat turun daripangkuan Cinta dan melenggang ke luar kamar melalui pet door(*1). Allie lebih memilih keluar dari kamar Cinta, ia sudah terbiasa, jika Jeana datang, ia pasti akan keluar dari kamar Cinta. Ia tahu Jeana tidak menyukainya, ia tidak mau mendapatkan perlakuan semena-mena Jeana. Sering kali Jeana mengikat telinganya dengan karet rambut, meremas kasar bulunya, dan menendangnya. Tentu saja itu semua dilakukan tanpa sepengetahuan Cinta. Jeana melakukannya ketika Cinta tidur. Huuuh, Allie kesal kenapa majikannya tetap berteman dengan Jeana.

"Cinta, elo gak usah sedih..., kemaren gue makan sama Ellios gak ada apa-apa koq say... Gue murni cuma makan doang.... Abis makan gue juga langsung pulang. Lusa kita pergi nonton dan makan bareng-bareng ye... Ellios udah reservasi di.... Bla... Blaa... Bla... " Jeana terus berbicara tanpa henti. Cinta tidak dapat mendengarkan dengan jelas, pikirannya kacau.

Fatimah dan Wayan yang duduk di sisi satunya, berupaya memberi isyarat ke Jeana untuk berhenti membicarakan Ellios, tetapi Jeana terus berbicara mengenai rencana nonton dan makan bersama Ellios. Terbersit kebencian Cinta kepada Jeana. Mengapa Jeana tidak ada perasaan bersalah sedikitpun. Jeana telah candlelight dinner dan menyembunyikan kepulangan Ellios darinya. Namun Cinta adalah seorang pemaaf. Ia mudah melupakan kesalahan seseorang yang disayanginya. Jeana adalah sahabatnya, Cinta menyayanginya. Cinta menghela napas, menyeka air matanya, berujar, "Jeana, stop..., kita bicarakan yang lain aja ya... Gue males ngomongin Ellios. Gue udah punya tunangan sekarang. Gak usah ngomongin dia lagi."

Jeana berhenti berbicara, "Tunangan? Elo? Tunangan? Kapan elo tunangan? Siapa tunangan elo? Aldi, Ryan, Fariz, Jamal, Mark? Siapa Cin? Elo bikin gue penasaran... Siapa Ciiin?" Jeana merepet tanpa berhenti bagai rapper (*2).

"Ah, nanti juga elo tahu Jean..., surprise dikitlah..." Aling menjawab Jeana. "Iya.., mendingan sekarang kita tidur dulu... Kasihan tuh Cinta... Udah sembab, matanya bengkak kaya ikan mas koki" Fatimah menimpali.

Cinta bangun dari duduknya, mengambil bungkusan steik, sambil melenggang ke kulkas di kamarnya ia berujar, "Iya... Kita tidur aja... Gue juga udah ngantuk bangeeet..., besok kita ke rumah pantai gue untuk make up, dll. Tenang aja... Gue ud booking tim MUA (*3) Bubah Alfion. Pestanya Kak Rose kan di rumah pantai, di rumah utama loh ya... Elo-elo udah pada ready dateng ke acara wedding kakak gue kan?". Sambil duduk di ranjangnya Cinta bertanya.

"Woooow, Cinta, beneran besok kita bakalan di make up sama tim Bubah Alfion?" ujar Aling sambil mendelik.

"Kan mahal banget Cin...! Sayang duitnya...!" timpal Fatimah, dalam benaknya Fatimah langsung menghitung uang yang digelontorkan untuk membayar tim Bubah Alfion, paling sedikit Cinta akan merogoh 100 juta untuk mengganjar tim Bubah Alfion.

"Astagaaa... Gue ngimpi juga enggak bakalan di dandanin mereka... Merekakan MUA yang terkenal ahli dalam bidangnya, tarif mereka selangiiit..." ujar Wayan.

"Ih... Kalian... Apalah arti uang segitu untuk Cinta... Dia kan keluarga Tohir..., masa uang segitu aja gak ada, uang segitu gak ada artinya dibanding kekayaan Tohir..." timpal Jeana dengan mengedipkan sebelah matan kanannya ke arah Cinta.

"Gue pengen kalian tampil cantik dikawinan kakak gue, jadi, ya gue pesenin tim Bubah Alfion. Besok, kan pengumuman resmi gue tunangan, jadi kalian harus support gue ya... Tampil cantik itu kudu wajib hukumnya untuk Gandaria..." Cinta menjawab Jeana.

"Oya, Jeana, 'dia' besok resmi akan di perkenalkan sebagai tunangan gue sama keluarga Tohir. Sabar ya....!" Cinta menambah ujarannya di tujukan kusus untuk Jeana.

"Baiklah Cinta..., have a nice dream..." jawab Jeana sambil melenggang keluar kamar Cinta menuju kamar tamu.

Malam itu merupakan malam yang panjang, setiap Gandaria bergumul dengan pikiran mereka. Wayan

Gandaria sudah berada di pembaringannya, terlelap dengan nyenyak. Hanya Cinta yang masih bergumul dengan pikirannya. Apakah benar bahwa cinta bisa tumbuh kemudian seperti orang-orang katakan? Apakah cinta memang bukan segalanya? Bukankah hal itu biasanya terkait dengan uang? Cinta tak perlu uang, rekening banknya sudah terisi dengan nominal yang memiliki empat belas digit nol dibelakang nominalnya. Selain itu asset yang dimilikinya saat ini, sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup berkecukupan sampai tujuh turunan, tujuh kelokan dan tujuh tanjakan...

Jika Cinta memilih kabur ke luar negeri E, Cinta yakin Sueb dan Cintya pastilah akan menyerah. Cinta tahu betul hati orang tuanya. Mereka pada akhirnya pasti tidak akan tega memaksanya. Namun, karena Cinta mengerti Sueb dan Cintya jugalah yang membuat Cinta menyerah. Ia percaya orang tuanya telah berpikir panjang untuk memberikan ultimatum yang tak dapat diganggu gugat itu, menikah dengan Rayhan merupakan keharusan. Cinta saat ini bagaikan peribahasa 'makan buah simalakama' (*4).

Cinta kembali meresapi perkataan Cintya, "Pilihlah lelaki yang mencintaimu, niscahya hidupmu akan bahagia". Cinta menyadari benar bahwa hidup harus dijalani dengan bersyukur atas segala yang Tuhan berikan padanya. Selalu ingat untuk menghormati dan taat pada Abah dan Mama adalah prioritas di dalam hidupnya. Lagi pula, memang cinta bukan segalanya... Itulah hal terakhir yang terbersit dalam benak Cinta. Akhirnya ia terlelap dalam kekalutannya.

Tiba-tiba layar HP Cinta menyala, terdapat pesan pesan masuk dari Ellios, "Cinta, apakah kamu sudah tidur? Besok aku akan datang ke pesta kakak Rose. Bolehkan?ada sesuatu yang ingin aku sampaikan. Please, luangkan waktumu berbicara berdua denganku. Sampai bertemu besok. "

Note:

(*1) pet door : pintu khusus binatang peliharaan, biasanya untuk kucing atau anjing, dibuat di pintu biasa yang di lubangi dan di tutup

(*2) rapper : penyanyi rap disebut rapper

(*3) MUA : Make Up Artist

(*4) memakan buah simalakama : peribahasa Indonesia yang bermakna bahwa ada seseorang yang srdang dalam posisi terjepit, kedua pilihan yang diambil akan mengakibatkan kesedihan, sebagai contoh adalah jika seseorang memilih memakan buah simalakama maka ibunya akan mati, sedangkan jika ia memilih tidak memakan buah simalakama maka ayahnyalah yang akan mati.