"Kenapa Ayraa yang menjemput Cay? bukannya Ayraa sudah hamil besar?" tanya Chello dengan cemas.
"Baru enam bulan Chell, kamu tenang saja. Kamu tahu sendiri bagaimana Ayraa tidak pernah bisa diam." ucap Cayla merasa bahagia kalau Chello bahagia.
"Baiklah, semoga Ayraa tidak kenapa-kenapa." ucap Chello sedikit cemas.
"Tunggu saja sampai Ayraa datang Chell. kalau kamu merasa cemas hubungi saja Ayraa sekarang agar saat menyetir ayraa hati-hati." ucap Cayla sambil menahan senyum.
"Hem...oke." ucap Chello dengan wajah memerah kemudian menutup panggilannya Ayraa.
Sambil menunggu kedatangan Ayraa, Chello memainkan ponselnya.
Hampir setengah jam Chello menunggu kedatangan Ayraa, hingga sayup-sayup telinganya mendengar suara yang sedang memanggil namanya.
"Chello." panggil Ayraa dengan sebuah senyuman.
Chello berdiri dari tempatnya, menatap Ayraa dengan tatapan tak berkedip.
"Ayraa." sahut Chello dengan suara hampir tercekat di tenggorokannya.