Dua bulan kemudian...
Danish semakin protektif dengan kehamilan Ayraa yang sudah semakin membesar dan bisa melahirkan sewaktu-waktu tanpa bisa di cegah lagi.
"Mas Danish, sudah Mas... kakiku sudah tidak apa-apa." ucap Ayraa bersandar di tempat tidur sambil menatap Danish yang sedang memijat kedua kakinya.
"Sedikit lagi Ayraa, aku tidak ingin kaki kamu bengkak dan itu akan membuat kamu kesulitan dalam melahirkan." ucap Danish dengan penuh perhatian.
"Sudah Mas, aku hanya tinggal mengurangi garam saja. Mas Danish tidak perlu memijatku setiap hari seperti ini." ucap Ayraa dengan hati di penuhi kebahagiaan.
Bagaimana hatinya tidak bahagia, sudah hampir dua bulan setiap hari Danish tidak pernah lepas dengan perhatiannya.
"Ayraa, apa kamu sudah merasakan tanda-tanda melahirkan?" tanya Danish sudah tidak sabar Ingin menimang bayi laki-lakinya.
"Tinggal menunggu hari saja Mas, kenapa Mas? apa Mas Danish sudah tidak sabar ingin menimang bayi kita?" tanya Ayraa dengan tersenyum.