"Dewa... sadarlah, jangan membuat aku takut. Aku takut kehilangan kamu Dewa." ucap Cayla mulai menangis lagi karena Dewa tak kunjung sadar.
"Cayla.. Cayla." panggil Dewa dengan suara lemah memanggil nama Cayla berulang-ulang.
Cayla mengangkat wajahnya melihat wajah Dewa yang sudah sadar dari tidur panjangnya.
"Dewa... kamu sudah sadar? Ya Tuhan, terima kasih telah mengembalikan Dewa padaku." ucap Cayla dengan tatapan penuh kebahagiaan karena Dewa sudah sadar.
"Cayla... bagaimana bayi kita? bayi kita tidak apa-apa kan?" tanya Dewa masih mengingat jelas akan kejadian yang menimpa Cayla.
"Bayi kita baik-baik saja Dewa, kamu jangan cemas." jawab Cayla dengan perasaan bersalah.
"Cayla... apa kamu tetap akan menggugurkan bayi kita Cayla? aku mohon padamu jangan gugurkan bayi kita. Kamu bisa menggugurkan bayi kita tapi kamu harus membunuh aku dulu. Aku tidak bisa melihat darah dagingku mati Cayla." ucap Dewa dengan nafas tersengal-sengal.