"Anggap saja, obat ini adalah nafas bagi Mas Danish. Jadi jangan pernah bosan Mas, karena masih ada aku dan Danish junior yang akan segera lahir Ingin di temani Mas Danish." ucap Ayraa dengan tatapan penuh kelembutan.
"Aku bersyukur mendapatkan istri seperti kamu Ayraa. Bagaimana jadinya hidupku jika saat itu tidak bertemu kamu. Mungkin aku masih larut dalam dosa dan mati dalam keadaan yang mengganaskan." ucap Danish dengan tatapan tak berkedip.
"Sudah Mas, jangan pikirkan itu lagi. Sekarang yang terpenting kita hidup berdua dan akan menjadi bertiga. Kita akan segera punya keluarga kecil yang bahagia." ucap Ayraa menangkup wajah Danish dengan penuh kasih sayang.
"Aku mencintaimu Ayraa, entah kita memang berjodoh atau tidak. Tapi aku yakin kamu adalah takdirku." ucap Danish seraya menggenggam tangan Ayraa.
Ayraa terdiam menderita ucapan Danish yang seolah-olah punya makna.