Tubuh Cayla lemas bersandar di atas dada Dewa.
Perasaan Cayla campur aduk antara sakit, bahagia yang tak tertahankan.
"Apa masih sakit Cayla?" tanya Dewa mengecup puncak kepala rambut Cayla sambil mengusap lembut punggung putih Cayla.
"Sedikit Dew." jawab Cayla mengusap dada Dewa yang berbulu halus.
"Kalau aku memintanya lagi, apa kamu masih mau Cay?" tanya Dewa menatap wajah lelah Cayla.
Cayla menganggukkan kepalanya seraya menggesek kepalanya di ceruk leher Dewa.
Dewa tersenyum melihat Cayla yang ingin bermanja.
"Katakan dengan jujur, apa kamu menyukainya?" tanya Dewa menatap dalam kedua mata Cayla yang sedang menatapnya.
"Aku menyukainya. Tidak seperti yang aku bayangkan." ucap Cayla dengan tersenyum.
"Syukurlah kalau kamu menyukainya. Saat nanti kita melakukannya lagi, aku ingin kamu membuka mata kamu agar kamu bisa melihat batang milikku." ucap Dewa ingin Cayla juga bergerak agar seimbang.