Ayraa berusaha tersenyum menyembunyikan rasa sedihnya.
"Tidak apa-apa Mas, kita semua sangat menyayangi Mas Danish." ucap Ayraa seraya mengusap lembut wajah Danish yang pucat.
"Aku laki-laki yang lemah bukan Ayraa?" tanya Danish seraya menelan salivanya.
"Tidak Mas, kamu laki-laki yang sangat kuat Mas. Semangat Mas Danish sangat luar biasa." ucap Ayraa dengan tersenyum.
Danish tersenyum, ada setitik air mata yang tergenang di kedua sudut matanya.
"Permisi, pasien akan segera di pindahkan ke kamar inap." ucap salah satu perawat kemudian membawa Danish keluar dari ruang UGD untuk di pindahkan ke kamar inap.
Dengan di temani Bundanya, Ayraa mengikuti Danish yang di bawa ke kamar inap.
Melihat keadaan Danish yang sudah membaik, Raka, Bagas, Dewa dan Nicky kembali ke hotel di mana pernikahan Cayla yang sudah hampir selesai.
"Aku jadi tidak enak sama mereka semua, acara pernikahan Cayla jadi berantakan." ucap Danish dengan perasaan bersalah.