Hari Sabtu sebelum hari pernikahan Cayla.
"Drrrt... Drrrt... Drrtt"
"Ayraa... ponsel kamu berbunyi." ucap Danish saat berada di kamar setelah seharian membantu Dewa.
"Sebentar Mas." jawab Ayraa dalam kamar mandi.
Katebd tidak tahan dengan suara ponsel Ayraa yang berbunyi terus, terpaksa Danish mengambilnya untuk menerima panggilan tersebut.
"Bara? ada apa Bara menghubungi Ayraa?" tanya Danish dalam hati dengan perasaan cemburu.
"Dari siapa Mas?" tanya Ayraa berjalan mendekati Danish.
"Dari Bara." ucap Danish seraya memberikan ponselnya pada Ayraa.
Ayraa tersenyum melihat sikap Danish yang tiba-tiba diam setelah tahu yang menghubunginya adalah Bara.
Dengan tatapan yang lepas dari wajah Danish, Ayraa menerima panggilan Bara.
"Hallo...ya Bara, ada apa?" tanya Ayraa dengan serius.
"Kamu di mana Ayraa? kamu tidak sakit kan? aku tidak melihatmu beberapa hari ini?" tanya Bara dengan cemas.
"Ohh...aku di Bandung, Cayla mau menikah besok." ucap Ayraa dengan tenang.