Tiba di Kota Bandung, Dewa tidak menghubungi Cayla. Tapi menghubungi Ayraa untuk segera mengirim alamat rumah Cayla.
Dewa ingin memberikan kejutan pada Cayla, kalau dirinya bersungguh-sungguh dengan perasaannya.
Setelah mendapatkan alamat rumah Cayla dari Ayraa, Dewa segera naik taksi dan pergi ke rumah Cayla.
Hati Dewa berdebar-debar saat taksi berhenti di rumah yang sangat besar di kawasan perumahan elit yang ada di kota Bandung. Kepalanya yang terasa sakit semakin sakit saat melihat kenyataan yang ada.
Tubuh Dewa merasa gemetar, namun Dewa tetap berusaha berdiri dengan berpegangan pada pintu yang berpagar besi.
Kedua mata Dewa semakin berkunang-kunang melihat rumah Cayla.