"Apa kamu lelah Ayraa?" tanya Danish setelah keluar dari rumah Tuan Adiyasa setelah acara selesai.
"Sedikit Mas, kenapa Mas?" tanya Ayraa berjalan pelan mengimbangi Danish yang sedikit kesakitan pada punggungnya.
"Tidak apa-apa, maksudku bisakah kamu yang menyetir? sepertinya punggungku agak sedikit sakit." ucap Danish dengan wajah memerah karena tidak menurut apa kata Ayraa.
Ayraa tersenyum, kemudian membuka pintu mobil membantu Danish untuk masuk dan duduk.
"Terima kasih istriku." ucap Danish dengan tersenyum nakal.
"Kalau istri cerewet itu karena sayang Mas, jadi mulai sekarang Mas Danish harus mendengarkan ucapan istri." ucap Ayraa seraya memasang sabuk pengaman Danish.
Setelah melihat Danish duduki dengan nyaman, Ayraa masuk ke dalam mobil kemudian menjalankan mobilnya dengan pelan.
Tiba di rumah, Danish masih dalam keadaan tidur. Dengan pelan Ayraa mengusap wajah Danish seolah-olah tidak ingin mengagetkannya.
"Mas...bangun Mas." panggil Ayraa dengan suara lembut