Setelah kembali dari pemakaman Tara, Danish dan Ayraa duduk di samping rumah setelah sarapan yang sudah setengah siang.
"Tidak menyangka ya mas..usia seseorang itu tidak bisa kita prediksi. Entah orang itu masih muda atau sehat kalau sudah waktunya akan meninggal juga. Seperti Mbak Tara, kemarin dia begitu sehat dan tidak kenapa-napa kemudian sakit dalam hitungan hari dan sekarang meninggal dunia." ucap Ayraa merasa sedih.
"Kunci dalam hidup, kita harus siap menerima kematian kita dan yang di tinggalkan harus ikhlas menerima semua ujian itu. Sepertinya hal nya kamu nanti. Di saat ajal nanti menjemputku, aku harap kamu bisa mengikhlaskan aku tanpa ada airmata." ucap Danish menatap lembut wajah Ayraa.
"Mas Danish bicara apa? Jangan bicara seperti itu lagi Mas. Jangan membuat hatiku sedih." ucap Ayraa dengan kedua matanya yang sudah berkaca-kaca.